Sekitar 600 orang petani memadati Gedung Kandaga di jantung kota Sumedang dalam agenda Deklarasi Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Sumedang. Para petani, yang terdiri dari petani laki-laki, petani perempuan, pemuda-pemudi tani dan anak-anak petani tersebut merupakan utusan dari 16 basis anggota DPC – SPI yang tersebar di wilayah kabupaten Sumedang, dan 5 potensi basis dari kabupaten Majalengka.
Dalam kesempatan ini petani Sumedang menuntut pemerintah kabupaten sumedang antara lain, (1) Pemerintah kabupaten sumedang agar memberikan bantuan dan fasilitas yang sama kepada basis-basis SPI Sumedang, (2) Menambah produksi pangan secara terproyeksi dan berkesinambungan, dengan segera mendistribusikan tanah-tanah objek landreform yang bisa segera dioleh untuk pertanian pangan, (3) Menyediakan insetif bagi petani komoditas pangan, terutama bibibt, pupuk, teknologi dan kepastian beli
Agenda deklarasi DPC Kabupaten Sumedang sangat disambut baik oleh pemerintahan daerah Kabupaten Sumedang, hal ini ditandai dengan kehadiran dari Kepala Dinas Pertanian kabupaten Sumedang juga Ketua DPRD kabupaten Sumedang. “Rasa bangga yang sangat dalam terhadap terbentuknya SPI di Kabupaten sumedang, yang berkomitmen penuh peduli terhadap petani kecil, buruh tani. Dan harapannya SPI bisa membantu pemerintah sebagai fasilitator program Pemda Sumedang terhadap petani” demikian disampaikan oleh Bapak Tatang Surayana selaku kepala dinas pertanian setempat. Pernyataan tersebut juga diamini oleh bapak Ismet Suparmat, ketua DPRD kabupaten Sumedang. “DPRD sangat apresiatif terhadap SPI dan sepenuhnya akan mendukung SPI selama logis dan menyentuh petani. DPRD akan mendukung petani untuk semakin sejahtera” demikian yang disampaikan dalam kata sambutannya.
Berkaitan dengan PILPRES pada bulan juli yang akan datang, SPI akan memilih Capres dan Cawapres yang tidak mengusung kepentingan neoliberalisme baik tersurat maupun tersirat. Hal ini ditegaskan oleh ketua DPC kabupaten Sumedang, yang disambut dengan riuh tepuk tangan hadirin. Dalam kesempatan yang sama utusan DPP – SPI menegaskan bahwa pasar bebas yang diusung oleh para kaum neoliberalisme sangat tidak berpihak pada petani, justeru memperparah keterpurukan petani dengan berbagai kebijakan pertanian yang pro pasar dan pemodal. Hal ini ditandai dengan semakin semakin hilangnya akses petani terhadap tanah, teknologi pertanian yang menghilangkan kearifan budaya tani serta minimnya akses petani terhadap pasar produksi pertanian.
Pertemuan ini diakhiri dengan pembacaan resolusi sikap SPI dalam PILPRES, pembacaan naskah deklarasi oleh seluruh ketua pimpinan basis di PDC Sumedang dan penandatangan naskah deklarasi oleh ketua DPC Sumedang, DPP – SPI, Kepala dinas pertanian dan ketua DPRD Sumedang.