KUDUS. Jawa Tengah dilanda banjir besar. Sejak beberapa hari lalu, tercatat beberapa kabupaten, yakni Jepara, Kudus, dan Pati, mengalami banjir terparah hingga 3 meter.
Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Jawa Tengah Edi Sutrisno mengemukakan banjir sudah mulai sejak empat hari lalu, namun makin parah sehari belakangan ini.
“Saat ini air sudah masuk ke rumah saya, semua penghuni sudah dievakuasi. Warga sangat butuh perahu karet untuk evakuasi karena air sudah sangat tinggi. Warga juga butuh bahan makanan, obat-obatan, dan selimut. Korban banjir setidaknya mencapai 3.500 kepala keluarga,”ungkap Edi tadi malam (21/01), dari kediamannya di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Edi juga menyampaikan, akibat bencana banir ini petani terancam gagal panen karena puluhan ribu hektare lahan pertanian terendam banjir, mulai dari 40 cm.
“Yang sudah kami data banjir merendam lahan pertanian di Pati, disana ada 10 kecamatan yakni Kecamatan Pati, Juana, Jakenan, Winong, Gabus, Tayu, Dukuh Seti, Trangkil, Tambakromo. Di Kabupaten Kudus itu Kecamatan Mejobo, Undaan, Jati, Kaliwungu, Bae, Jekulo,” jelasnya.
Edi menambahkan, menanggapi hal ini DPW SPI Jawa Tengah telah menggalang solidaritas untuk korban bencana banjir di basis-basis SPI, seperti yang berada di Kabupaten Kudus dan Pati, dan lainnya.
“Akibat banjir ini kedaulatan pangan warga Jawa Tengah jelas terancam. Oleh karena itu kami sangat menghargai solidaritas dalam bentuk apa pun. Jika ada yang ingin mendonasikan solidaritas berupa dana bisa mentransfernya ke Bank Mandiri dengan nomor rekening 13-5000-48-550-35, atas nama saya sendiri Edi Sutrisno,” tambahnya.
Kontak selanjutnya untuk solidaritas banjir Jawa Tengah:
Edi Sutrisno – Ketua BPW SPI Jawa Tengah – 0857 4023 1659