Diskusi publik penyikapan atas pertemuan G20

Tanggal 2 April 2009 di London Inggris, kali kedua negara anggota G20 akan bertemu untuk membahas penyelesaian krisis global. Desakan untuk menentang proteksionisme dan menghidupkan kembali putaran Doha WTO serta skema  utang bagi negara berkembang yang terimbas dampak krisis menjadi isu sentral.

G20 layaknya G8 tidak memiliki legitimasi dalam menentukan nasib rakyat didunia, alih-alih menyelesaikan krisis rakyat seperti krisis pangan, iklim, dan finansial, arah pertemuan KTT G20 adalah penyelamatan kapitalisme neoliberal dari kematian.

Kehadiran Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan tersebut terutama di akhir masa jabatannya akan mewariskan beban bagi pemerintah selanjutnya. Terutama terkait usulan Indonesia tentang Global Expenditure Support Fund hanya akan melanggengkan ketergantungan Indonesia pada IMF, World Bank dan ADB, Tiga lembaga yang harus bertanggung jawab terhadap krisis berkepanjangan yang dihadapi Negara ini.

Sebagai respon kritis terhadap KTT G20 maka kami mengadakan diskusi publik penyikapan atas pertemuan G20, yang dilaksanakan pada:

  • Tanggal : Selasa, 31 Maret 2009
  • Waktu : Pukul 12.30 WIB – selesai
  • Tempat : Hotel ACACIA JAKARTA, Jl. Kramat Raya 81 Jakarta
  • Nara Sumber : Dani Setiawan, Henry Saragih, Berry Nahdian Forqan, Riza Damanik, Salamuddin Daeng, Khalisah Khalid.
  • Penyelenggara : Serikat Petani Indonesia (SPI), Sarekat Hijau Indonesia(SHI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Koalisi Anti Utang (KAU), Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Institute for Global Justice (IGJ
ARTIKEL TERKAIT
Seruan La Via Campesina untuk bumi yang lebih teduh Seruan La Via Campesina untuk bumi yang lebih teduh
Sukardi Bendang: “Bacalah, dan kita akan cerdas”
Berita Foto Aksi SPI di Hari Tani Nasional dan Peringatan 50 Tahun UUPA Berita Foto Aksi SPI di Hari Tani Nasional dan Peringatan 50...
Pidato Ketua Umum SPI di forum sidang umum PBB
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU