Kiat Menanam Kangkung Darat secara Organik

desa

CIJUJUNG. Selain berfungsi sebagai sayuran, kangkung juga dikenal sebagai tanaman pengusir racun dari tubuh. Selain rasanya yang enak, kangkung juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Kangkung mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan.

Menurut penanggungjawab Pusdiklat Nasional Pertanian Agroekologis Serikat Petani Indonesia (SPI) Syahroni, kangkung dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin, namun umumnya yang memiliki curah hujan cukup dan mendapat sinar matahari yang cukup. Budidaya kangkung terutama kangkung darat tidak jauh berbeda dengan budidaya bayam.

“Di Pusdiklat SPI di Cijujung, kita membudidayakan kangkung secara organik. Bukan hanya kangkung, seluruh tanaman disini juga ditanam secara organik. Pertanian agroekologis yang identik dengan pertanian organik sangat mendorong para petani untuk bekerja sama. Bertani secara kolektif dalam bertanam dan memproduksi pupuk organik. Dan kebersamaan itu harus dikembalikan menjadi kekuatan petani yang semakin pudar disela penerapan pertanian dengan input kimiawi. Soal lingkungan, tentu penerapan pertanian organik memiliki kelebihan. Selaian manfat kesehatan untuk petani yang terhindar dari bahan kimia, juga manfaat untuk orang lainnya yang mengkonsumsi hasil pertanian organik tersebut,” papar Syahroni di Cijujung, Bogor (10/04).

Berikut ini beberapa tips untuk menanam kangkung darat secara organik;

Pengolahan lahan
Pengolahan lahan untuk tanaman kangkung sama dengan tanaman bayam, sebelum ditanamai, lahan dicangkul dan dicampur dengan komos dan kapur, diamkan sekitar dua hari, lalu cangkul dan buat bedengan. Bedengan biasanya dibuat berukuran 1×10 m. Setelah itu tanah siap ditanami.

Penanaman
Penanaman kangkung ada dua cara, pertama dengan cara ditebar langsung dengan menggunakan tangan dan yang kedua dengan cara ditugal. Cara yang kedua biasanya digunakan untuk menanam kangkung yang akan dipanen secara dipotong. Jumlah benih yang disebar untuk bedengan berukuran 1×10 m adalah sekitar 2,5 ons. Benih biasanya diperoleh dari pusat perbenihan Serikat Petani Indonesia (SPI) ataupun hasil pembenihan sendiri. Pembenihan kangkung bisa dilakukan oleh petani sendiri dengan membiarkan tanaman kangkung hingga tua dan berbiji, setelah bijinya tua, biji dipungut dan dibersihkan serta dipisahkan dari cangkangnya, setelah itu dijemur dan diayak. Kendala pembenihan kangkung ini adalah persoalan lahan dan waktu pembenihan yang sangat lama yakni bisa mencapai antara 4-6 bulanan, jika petani tidak memiliki lahan alternatif untuk bertani maka pembenihan bayam ini bisa dilakukan di lahan-lahan pematang kebun. Benih kangkung tahan disimpan tidak lebih dari setahun, tergantung pada kondisi penyimpanan.

Perawatan
Perawatan pada kangkung juga tidak terlalu sulit. Selain penyiraman yang rutin, dan pengamatan hama penyakit, diperlukan juga penambahan asupan zat hara pada saat ada indikasi tanaman mulai menguning. Penyiangan perlu dilakukan apabila terdapat rumput ataupun gulma yang nantinya dipastikan akan mengganggu pertumuhan tanaman. Hama yang biasa menyerang biasanya berupa ulat dan belalang, sementara itu penyakit yang biasanya menyerang adalah penyakit karat putih, penanganannya bisa secara manual dan jika sudah parah bisa menggunakan pestisida hayati seperti daun nimba, gadung, sereh wangi, dan sebagainya.

Panen
Panen kangkung bisa dilakukan dengan cara mencabut dan memotong pada pangkal batangnya. Jika dicabut maka tanaman hanya bisa satu kali dipanen, biasanya dengan cara panen cabut, dalam satu bedengan berukuran 10m2 dihasilakn 15-20 kg kangkung cabut. Apabali dipotong biasanya kangkung bisa dipanen 3-5 kali potong tergantung dari kondisi tanamannya, jika dijumlahkan dar total panen, panen kangkung bisa mencapai 30-35 kg/10 m2. Kangkung potong bisa dipanen setiap 5-7 hari.

Pasca panen
Setelah dipanen, biasanya kangkung dicuci dan diikat ataupun dikemas dalam ukuran seperempatan/setengah ataupun diikat dan dijual per gabung (50 ikat) baik ke konsumen langsung ataupun ke pasar.

Sumber: alamtani.com

ARTIKEL TERKAIT
SPI Sumatera Barat Adukan Sengketa Agraria ke Kantor Staff P...
Pusdiklat SPI Kembangkan Bokashi Padi
Jalan Konstitusi Menjawab Krisis Bangsa Jalan Konstitusi Menjawab Krisis Bangsa
Dengan Beberapa Catatan Penting, SPI Sambut Baik Disahkannya...
18 KOMENTAR
  1. Maya berkata:

    Bagus artikelnya min, sangat bermanfaat..bisa buat referensi nih..

  2. Alamsyah berkata:

    salam kenal yah gan,
    skalian izin promo http://www.gm-plus.com

  3. dapurku-123 berkata:

    apa pestisida hayati juga manjur..?

  4. pernah sampai 8 kali panen di tempat saya.. untuk 1 kali tanaman, tp perawatannya ekstra…

  5. rusland mus berkata:

    Thanks info x ..sangaat manfaat

  6. slam kenal dan trima kasi ats info nu

  7. Nama...Ronny berkata:

    slam kenal…

  8. retno berkata:

    Trim’s sarannya.saya akan coba

  9. jamal berkata:

    Saya mau jual kangkung organik hasil panen sawah saya,4 hari lagi panen,

  10. beli benih berkata:

    Mohon dibantu jika ada yang bs infokan benih unggul bayam dan kangkung, atau benih sayuran lain..
    Terimakasih.
    Anto’
    085366471616

  11. Nurul berkata:

    Mohon Ijin Copas untuk kami informasikan temen2….

  12. Rahmad sud berkata:

    Info yang sangat bermanfaat. Izin copas artikel ini untuk bahan posting.
    general21-blog.mywapblog.com

  13. Nama...fendi berkata:

    Trim’s atas petunjuknya, tapi saya tidak membaca berapa hari kangkung bisa di panen

  14. eansaid berkata:

    Sangat bermanfaat bagi pemula. .

  15. Lina wahyu berkata:

    Terimakasih atas infonya. 🙂 bermanfaat sekali

  16. tanks,saya lg belajar berkebun

  17. Andi Kamsa berkata:

    artikel sangat membantu sekali…izin mengcopy artikel untuk bahan ajar. terimakasih

  18. Yudi berkata:

    adakah perwakilan SPI wilayah NTB? atau bisakah SPI mengadakan demplot pertanian di ntb khususnya wilayah sumbawa?

BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU