PADANG. Koperasi Petani Indonesia (KPI, koperasinya Serikat Petani Indonesia/SPI) Sumatera Barat (Sumbar) meluncurkan “mobile” kafe di pelataran Universitas Eka Sakti (UNES) di Padang (29/03).
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Sumbar Rustam Effendi menyampaikan, KPI adalah bentuk nyata SPI dalam upaya meningkatkan added value pertanian dari komoditi menjadi produk.
“Zaman meminta anak muda untuk kreatif melahirkan usaha-usaha yang berbasiskan potensi lokal dimana mereka berada jadi anak muda tidak perlu lagi datang ke kota untuk mencari pekerjaan namun cukup olah komoditi menjadi produk,” kata Rustam.
Rustam melanjutkan, mobile kafe ini dinamakan “Lapau Tani” (lapau berarti kedai). Oleh karena itu produk-produk yang dijual adalah produk hasil pertanian petani anggota SPI.
“Mobile karena Lapau Tani berupa mobil yang bagian bak belakangnya dimodifikasi seperti kedai, jadi bisa bebas kemana aja. Saat ini Lapau Tani menjual jamur crispy yang diolah dari jamur tiram yang dibudidayakan pemuda tani SPI, dan beragam jenis yang ditanam oleh petani SPI,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Nurdin Hamzah, Ketua KPI Sumatera Barat. Ia menyampaikan, segmentasi konsumen yang dituju oleh Lapau Tani adalah para mahasiswa/i.
“Ini juga sebagai strategi untuk memperkuat Gema Petani (Gerakan Mahasiswa Petani SPI) di kampus,” ungkapnya.
“Jadi Lapau Tani selama siang sampai sore di kampus, dan ketika malam di Tugu Gempa karena di sini lokasi nongkrong kawan-kawan mahasiswa,” sambungnya.
Hadir dalam peluncuran Lapau Tani, Ahmad Erani Yustika (Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi). Ia menyampaikan, koperasi merupakan amanah UUD 45 pasal 33 dan merupakan gerakan bersama petani dan atau rakyat indonesia dalam upaya memandirikan ekonominya.
“Gagasan koperasi ini asli dari Orang Minang, dari Bung Hatta, yang selalu memiliki gelora sepanjang zaman (ungkapnya),” ungkapnya.
Ahmad Erani juga mengungkapkan, saat ini negara memerlukan energi positif dari generasi milenial agar memiliki daya produktifitas yang tinggi
“Untuk itu mari bangun koperasi karena koperasi juga kumpulan dari kapital dan ide-ide kreatif atas potensi lokal,” lanjutnya.
Hendri Mappesona, Ketua Yayasan UNES Padang menekankan, kata kunci ekonomi zaman sekarang adalah kolaboratif dan hal ini telah dibuktikan oleh SPI yang berjalan bersama UNES Padang.
“Pertanian adalah awal dari segala usaha. UNES sebagai salah satu perguruan tinggi ingin mengarahkan mahasiswa dan mahasiwi untuk paham akan entreprenuership agar selesai wisuda tidak lagi mencari lapangan kerja namun membuka lapangan kerja, pungkasnya.