Edisi Agustus ini mengulas betapa selama 62 tahun kemerdekaan Indonesia, sesungguhnya bangsa ini belum merasakan makna kemerdekaan sejati. Terutama dalam sektor ekonomi, struktur kehidupan bangsa ini secara nyata belum dapat memberikan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Indonesia, seperti yang dialami oleh banyak negara berkembang lainnya mengalami suatu bentuk penjajahan baru dalam rupa perdagangan.
Negara-negara maju yang seakan tidak rela melepaskan dominasinya pada negara-negara Dunia Ketiga, menggunakan segala cara mulai dari menggunakan Organisasi Perdagangan Internasional (WTO), mengadakan berbagai perjanjian dagang seperti FTA (Free Trade Agreement) atau EPA (Economic Partnership Agreement) untuk terus menciptakan ketergantungan dari negara-negara miskin dan berkembang terhadap negara-negara maju. Rezim ketergantungan inti-satelit (nucleus-periphery dependency) seakan terus dilanggengkan dan semakin menancapkan kukunya dalam setiap sendi kehidupan bangsa ini.