LHOKSEUMAWE. Serikat Petani Indonesia (SPI) secara resmi terbentuk dengan diadakannya Musyawarah Cabang (Muscab) I yang memilih kelengkapan struktur organisasi. Muscab ini sendiri dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Lhokseumawe, Aceh (31/10).
Agus Syahputra selaku pelaksana tugas Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Aceh menyampaikan, pentingnya memperkuat organisasi tani (SPI) dari basis hingga pusat (nasional).
“SPI adalah organisasi massa petani yang terpimpin dan muscab seperti ini menunjukkan kerapian, keteraturan, dan kedisipilinan kita dalam berorganisasi, sekaligus sebagai wadah konsolidasi dan silaturrahmi,” katanya
Agus Syahputra juga menekankan bahwa perjuangan kaum tani dan masyarakat perdesaan semakin berat dengan makin tumbuh-kembangnya liberalisasi di segala sektor.
“Liberalisasi pertanian membuat kita terpuruk, impor pangan, perjanjian perdagangan bebas, semuanya hanya menyengsarakan petani. Untuk saya mengapresiasi terlaksananya Muscab kali ini. Semoga dengan berorganisasi kita kaum tani bisa semakin merapatkan barisan dan persatuan kita,” katanya.
Muscab sendiri akhirnya menetapkan Jumbahri sebagai Ketua Badan Pelaksana Cabang (BPC) SPI Aceh Utara periode 2019 – 2024.
Jumbahri memaparkan, dalam kepengurusannya, ia dan pengurus akan menyiapkan program kerja berdasarkan prioritas yang ada di anggota.
“Semoga saya dan kepengurusan DPC bisa amanah, dan semoga kehadiran SPI di Aceh Utara ini bisa menjadi wadah bagi para petani untuk duduk bersama, merumuskan lalu menjalankan kerja-kerja yang bisa menegakkan kedaulatan pangan dan mensejahterakan petani anggotanya,” katanya.