SEKILAS TENTANG SPI
Serikat Petani Indonesia(SPI) pada awalnya bernama Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI). Organisasi ini dideklarasikan tanggal 8 juli 1998 di Kampung Dolok Maraja, Desa Lobu Ropa, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara oleh sejumlah pejuang petani Indonesia.
Kelahiran organisasi petani ini merupakan bagian dari perjalanan panjang perjuangan petani Indonesia untuk memperoleh kebebasan dalam menyuarakan pendapat, berkumpul dan berorganisasi guna memperjuangkan hak-haknya yang telah ditindas dan dihisap oleh rejim orde baru selama 33 tahun.
Pada saat deklarasi, dibentuk Badan Pelaksana Sementara yang bertugas mengkonsolidasikan kekuatan-kekuatan perjuangan petani di Indonesia, untuk menjadi anggota FSPI dan melaksanakan kongres pertama. Pada tanggal 22-25 Februari 1999 kongres pertama FSPI berhasil digelar di Medan, Sumatera Utara.
Kongres pertama menghasilkan kepengurusan FSPI yang berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara. Selain itu, FSPI juga membuka kantor perwakilan di ibukota negara, Jakarta.
Kemudian, pada tanggal 28 Februari tahun 2003 FSPI melaksanakan kongres kedua di Malang, Jawa Timur. Dalam kongres tersebut ditetapkan bahwa kedudukan sekretariat FSPI dipindahkan dari Medan ke Jakarta.
Seiring dengan perkembangan jaman, tantangan yang dihadapi organisasi perjuangan kaum tani semakin besar. Kekuatan kapitalis neoliberal semakin meminggirkan rakyat dan kaum tani, sehingga timbul kesadaran untuk mengkonsolidasikan kembali gerakan petani. Dalam kondisi seperti itu, muncul keinginan untuk mengubah bentuk dan struktur organisasi dari yang semula berwatak federatif menjadi organisasi kesatuan.
Perubahan bentuk organisasi dari federatif menjadi kesatuan secara resmi terwujud pada Kongres III FSPI yang diadakan pada tanggal 2-5 Desember di Pondok Pesantren Al Mubarrak Manggisan, Wonosobo, Jawa Tengah. Pada saat itu, 10 serikat petani anggota FSPI mendeklarasikan diri untuk melebur kedalam organisasi kesatuan yang bernama Serikat Petani Indonesia (SPI).
Struktur Organisasi DPP SPI
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI
Henry Saragih
Sekretaris Umum DPP SPI
Agus Ruli Ardiansyah
Ketua Majelis Nasional Petani (MNP SPI)
Mugi Ramanu
Sekretaris MNP SPI
Muhammad Harris Putra Sinaga
moho0n tanggapan
Assalamuaailkum , salam sejahtera dan semoga sukses selalu . Mohon ijin dan informainya , jika saya bergabung dianggota Serikat Pertanian Indonesia : Bagaimana syaratnya, mohon ijin pak Sekjend dan Yth P Ketum .
Mas Qomarun ya, saya ada lahan bisa ditanam tanaman tumpangsari di kabupaten Banyumas, ditanam apa baiknya?
tumpang sari adalah pilihan yg lebih baik, daripada monokultur, qt bisa mengoptimalkan potensi lahan, sekaligus meminimalkan resiko hama dan penyakit.
Untuk pilihan tanaman yang akan dikembangkan, menyesuaikan potensi setempat yang ada, salahsatu cara nya dengan mengamati tanaman2 yg dikembangkan disekitarnya..
dalam penanaman secara tumpangsari ini, sebaiknya qt jg menanam
– tanaman bunga sbg refugia/pengalih hama
– tanaman kacang2 an untuk meningkatkan kesuburan lahan
– tanaman menjalar, sebagai tanaman penutup, untuk mengurangi gulma..
Secara umum demikian,
lebih lanjut, qt dari SPI sedang menyiapkan video tutorial teknis utk pembelajaran bersama tentang pertanian agroekologi.
Terima kasih..
Saya ingin berkonsultasi mengenai urban farming utk ketahanan pangan di masa pandemi dengan menggunakan lahan tidur yg saat ini sedang saya inisiasi dengan ibu2 PKK di RW perumahan, mohon info siapa kontak dari SPI yang harus saya hubungi, terimakasih dan salam
bisa kontak saya mas, di 08995160878