
Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Pati menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) Ke-III pada Minggu (06/07/2025) bertempat di Wisma Juru Mertani, Pati, Jawa Tengah. Muscab ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai basis di Pati, petani perempuan, serta perwakilan dari SPI Jepara dan Kudus.
Muscab ini menjadi sarana evaluasi dan konsolidasi organisasi serta menata kembali kepengurusan di tingkat cabang SPI Pati agar lebih solid dalam menjalankan program perjuangan reforma agraria, kedaulatan pangan, pertanian agroekologi, dan pengembangan koperasi petani. Sejalan dengan itu, tema yang diangkat dalam Muscab ini adalah “Memperkuat Soldiaritas Petani untuk Kedaulatan Pangan dan Keadilan Agraria Pati.”
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari panitia pengurus Dewan Pengurus Cabang (DPC), Dewan Pengurus Wilayah (DPW), serta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang diwakili oleh Ali Fahmi selaku Ketua Departemen Penguatan Organisasi. Forum dilanjutkan dengan agenda utama Muscab yang menghasilkan beberapa Keputusan strategis, termasuk penetapan anggota Majelis Wilayah Petani (MWP).
Musyawarah Cabang DPC SPI Pati menetapkan saudara Warsono, petani dari Tambakromo, sebagai Ketua terpilih untuk periode 2025–2030. Penetapan ini dilakukan melalui mekanisme sidang paripurna yang menjadi bagian dari rangkaian agenda Muscab.

Dalam sambutannya, Warsono menekankan pentingnya kerja sama antaranggota SPI di semua tingkatan, pengembangan ekonomi petani melalui usaha berbasis hasil pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan, serta penguatan koperasi petani SPI sebagai wadah perjuangan bersama. Ia juga menyoroti pentingnya mengenalkan pertanian agroekologi dan mendorong reforma agraria sebagai landasan perjuangan petani.
Selain evaluasi dan penetapan kepengurusan, Muscab Ke-III ini juga menjadi ruang pembelajaran antaranggota basis, khususnya dalam memperkuat peran petani dalam gerakan reforma agraria dan pengembangan ekonomi berbasis koperasi. Kehadiran petani perempuan dan perwakilan dari kabupaten tetangga turut memperkaya diskusi dan memperluas solidaritas dalam membangun kedaulatan pangan di tingkat lokal.