Petani Satukan Langkah, SPI Buol Gelar Muscab Perdana

BUOL. Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) perdananya pada Kamis, 6 November 2025, bertempat di Kelurahan Leok II, Kabupaten Buol.

Muscab ini dihadiri oleh perwakilan petani dari tujuh basis, yaitu Kelurahan Leok I, Leok II, Kali, serta Desa Pajeko, Busak, Paleleh, dan Bokat. Para peserta juga mewakili lima kecamatan di Kabupaten Buol, yakni Kecamatan Biau, Keramat, Momunu, Bokat, dan Paleleh. Muscab turut dihadiri perwakilan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) SPI Sulawesi Tengah.

Dalam Muscab ini, peserta secara aklamasi menetapkan Jalal Hasanah sebagai Ketua DPC SPI Kabupaten Buol, dan Arnolus sebagai Ketua Majelis Cabang SPI Kabupaten Buol.

Ketua terpilih, Jalal Hasanah, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. “Terima kasih sudah diberikan amanat untuk menjadi Ketua DPC SPI Kabupaten Buol. Harapannya ke depan kita dapat melakukan konsolidasi dan berkolaborasi dengan petani di Kabupaten Buol, sehingga mampu membantu petani dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW SPI Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa Muscab I Buol berjalan lancar dan menjadi langkah penting memperkuat organisasi petani di wilayah tersebut. “Alhamdulillah, kegiatan Muscab I SPI Buol berjalan dengan lancar. Kami berharap pengurus terpilih mampu membantu petani mendapatkan hak asasinya serta mendesak pemerintah daerah segera melaksanakan reforma agraria sejati,” ungkapnya.

Ali Fahmi selaku Wakil Ketua Umum SPI turut menyampaikan sambutannya. Ia menekankan bahwa berbagai persoalan agraria di Kabupaten Buol menuntut hadirnya organisasi petani yang kuat.

“Persoalan agraria di Kabupaten Buol masih diwarnai konflik antara masyarakat petani dengan perusahaan perkebunan besar, termasuk model kemitraan inti-plasma yang sering merugikan petani. Sengketa lahan ulayat yang diakuisisi perusahaan, serta dampak lingkungan dari konversi hutan menjadi perkebunan juga masih menjadi masalah utama yang hari ini sedang petani alami. Tidak sampai di situ, masalah-masalah produksi, distribusi, dan harga pertanian juga masih sering merugikan petani,” ujarnya.

“Kehadiran SPI melalui Muscab kali ini diharapkan mampu menjawab dan menyelesaikan berbagai persoalan di Kabupaten Buol. Program kerja utama kita adalah menuntut pelaksanaan reforma agraria, kedaulatan pangan, dan koperasi petani. Semoga keputusan Muscab kali ini mampu membawa perubahan dan praktik yang menyejahterakan petani,” pungkas Fahmi.Petani Satukan Langkah, SPI Buol Gelar Muscab Perdana

BUOL. Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) perdananya pada Kamis, 6 November 2025, bertempat di Kelurahan Leok II, Kabupaten Buol.

Muscab ini dihadiri oleh perwakilan petani dari tujuh basis, yaitu Kelurahan Leok I, Leok II, Kali, serta Desa Pajeko, Busak, Paleleh, dan Bokat. Para peserta juga mewakili lima kecamatan di Kabupaten Buol, yakni Kecamatan Biau, Keramat, Momunu, Bokat, dan Paleleh. Muscab turut dihadiri perwakilan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) SPI Sulawesi Tengah.

Dalam Muscab ini, peserta secara aklamasi menetapkan Jalal Hasanah sebagai Ketua DPC SPI Kabupaten Buol, dan Arnolus sebagai Ketua Majelis Cabang SPI Kabupaten Buol.

Ketua terpilih, Jalal Hasanah, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. “Terima kasih sudah diberikan amanat untuk menjadi Ketua DPC SPI Kabupaten Buol. Harapannya ke depan kita dapat melakukan konsolidasi dan berkolaborasi dengan petani di Kabupaten Buol, sehingga mampu membantu petani dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW SPI Sulawesi Tengah menyampaikan bahwa Muscab I Buol berjalan lancar dan menjadi langkah penting memperkuat organisasi petani di wilayah tersebut. “Alhamdulillah, kegiatan Muscab I SPI Buol berjalan dengan lancar. Kami berharap pengurus terpilih mampu membantu petani mendapatkan hak asasinya serta mendesak pemerintah daerah segera melaksanakan reforma agraria sejati,” ungkapnya.

Ali Fahmi selaku Wakil Ketua Umum SPI turut menyampaikan sambutannya. Ia menekankan bahwa berbagai persoalan agraria di Kabupaten Buol menuntut hadirnya organisasi petani yang kuat.

“Persoalan agraria di Kabupaten Buol masih diwarnai konflik antara masyarakat petani dengan perusahaan perkebunan besar, termasuk model kemitraan inti-plasma yang sering merugikan petani. Sengketa lahan ulayat yang diakuisisi perusahaan, serta dampak lingkungan dari konversi hutan menjadi perkebunan juga masih menjadi masalah utama yang hari ini sedang petani alami. Tidak sampai di situ, masalah-masalah produksi, distribusi, dan harga pertanian juga masih sering merugikan petani,” ujarnya.

“Kehadiran SPI melalui Muscab kali ini diharapkan mampu menjawab dan menyelesaikan berbagai persoalan di Kabupaten Buol. Program kerja utama kita adalah menuntut pelaksanaan reforma agraria, kedaulatan pangan, dan koperasi petani. Semoga keputusan Muscab kali ini mampu membawa perubahan dan praktik yang menyejahterakan petani,” pungkas Fahmi.

ARTIKEL TERKAIT
Laksanakan Muscab, SPI Lombok Tengah Perkuat Kepemimpinan da...
Deklarasi dan Muscab SPI Ngawi: Langkah Baru Menuju Kesejaht...
Laksanakan Muscab Ketiga, SPI Asahan Tegaskan Konsolidasi da...
SPI Pati Gelar Muscab Ke-III, Konsolidasi dan Tetapkan Kepen...
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU