Pendidikan Agroekologi IV SPI Resmi Dibuka, Tekankan Pentingnya Menggali Kembali Kearifan Pertanian Lokal

BOGOR. Pendidikan Agroekologi IV Serikat Petani Indonesia (SPI) resmi dibuka pada Senin (20/10/2025). Pendidikan ini akan berlangsung hingga 13 November mendatang di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) SPI di Bogor, Jawa Barat.

Henry Saragih selaku Ketua Umum SPI membuka pendidikan ini secara langsung. Dalam sambutannya, Henry menegaskan bahwa pendidikan agroekologi ini bukan hanya tentang praktik pertanian, tetapi juga upaya mengoreksi kesalahan sejarah panjang sistem pertanian di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sejak masa kolonial, orde baru, hingga era pasar bebas, kebijakan pangan telah menjauhkan masyarakat dari pangan dan cara bertani yang berakar pada budaya lokal di Indonesia.

Ketua Umum SPI, Henry Saragih dalam Pembukaan Pendidikan Agroekologi IV

“Karena itu, pendidikan ini juga menjadi ruang untuk menggali kembali kearifan dan kekayaan budaya bangsa dalam membangun pertanian yang berdaulat dan berkelanjutan,” ujarnya.

Peserta pendidikan agroekologi ini merupakan pemuda-pemudi yang berasal dari 18 provinsi di Indonesia dari Sumatera hingga Papua. Para peserta ini akan mendapatkan berbagai materi, di antaranya materi keorganisasian, agroekologi dan perbenihan, hingga koperasi. Tidak sampai di situ, peserta nantinya juga akan melakukan praktik di Pusdiklat SPI selama 25 hari ke depan.

Peserta Pendidikan Agroekologi IV SPI

Kusnan selaku Kepala Badan Perbenihan Nasional dan Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi SPI bertindak sebagai Ketua Pelaksana pada pendidikan ini. Dalam sambutannya, Kusnan menyampaikan capaian pendidikan agroekologi yang sudah dilakukan keempat kalinya ini. “Kita melakukan pendidikan agroekologi sudah keempat kalinya sejak 2020, dan telah melahirkan 60 alumni yang mampu menanamkan ilmunya dengan baik, dan banyak dari alumni yang juga berhasil menjadi pengurus SPI di daerahnya masing-masing,” ujarnya.

Kepala Badan Perbenihan Nasional dan Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi SPI, Kusnan dalam Pembukaan Pendidikan Agroekologi IV

Sejalan dengan itu, Kusnan berharap pendidikan juga bisa menghasilkan alumni yang lebih baik lagi. Ia juga mengimbau para peserta untuk fokus selama pendidikan. “Sebulan adalah waktu yang singkat, karena pengalaman di pendidikan lalu bahwa pendidikan dengan 20 hari itu masih terasa kurang. Semoga pendidikan agroekologi tahun ini dapat menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.

ARTIKEL TERKAIT
Panen Raya dan Semangat Agroekologi Warnai Kunjungan Interna...
Pusdiklat Nasional SPI Terima Kunjungan Peserta Asian Learni...
SPI Bahas Agroekologi dalam Workshop Nasional di Bogor
SPI Kalimantan Selatan Gelar Pendidikan Agroekologi, Dorong ...
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU