Henry Saragih: “Kedaulatan Pangan adalah Solusi Pasti untuk Kemiskinan”

JAKARTA. Kedaulatan pangan adalah hak setiap bangsa dan setiap rakyat untuk menetapkan sistem pertanian, memproduksi pangan,  peternakan, dan perikanan secara mandiri tanpa adanya subordinasi dari kekuatan pasar internasional.

“Oleh karena itu harus ditegakkan kembali sistem kedaulatan pangan di tangan rakyat dan diatur oleh negara. Jangan sampai dibiarkan jatuh kepada mekanisme pasar”, kata Henry Saragih, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) dalam sebuah dialog di stasiun televisi nasional (15/07).  

Henry mencontohkan negara China yang pernah mengalami krisis ekonomi namun masih bisa mengatasinya. Hal ini dikarenakan buruh-buruh yang berada di perkotaan masih masih memiliki alat produksi dan mengolah lahan pertaniannya di desa, sehingga mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

“Berbeda dengan Indonesia, buruh-buruh dan petani-petani kita sudah tidak memiliki lagi lahan pertanian di desa”, kalau kita lihat dari data jumlah petani dari tahun 2003-2008 bertambah menjadi 27 juta KK, namun pertambahan tersebut tidak diikuti perkembangan usaha pertanian” jelasnya.

Food Estate solusi palsu

Henry juga menjelaskan bahwa saat ini pemerintah cenderung melaksanakan liberalisasi pangan yang dimonopoli oleh perusahaan-perusahaan besar.

“Kenyataannya hari ini, tanah yang menjadi persoalan bagi petani, tidak didistribusikan. Pemerintah justru mengembangkan sistem pertanian yang mengandalkan perusahaan-perusahaan besar dalam bentuk food estate. Oleh karena itu, Presiden Ri jangan ragu lagi untuk segera mendistribusikan lahan pada petani seluas  10 juta Hektare yang dijanjikannya. Ini bisa  memberikan kehidupan yang layak bagi lima juta KK petani di Indonesia” jelas Henry yang juga Koordinator Umum La Via Campesina (organisasi petani internasional).

Henry juga mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki PPAN (Program Pembaruan Agraria Nasional) yang dicanangkan oleh Presiden SBY pada Januari 2007 dan 2010 yang lalu. Namun program ini masih belum berjalan maksimal .

Henry menambahkan bahwa program-program pemerintah saat ini membuat petani semakin tidak sanggup memproduksi makanan dan membelinya lagi.

“Mulai dari alat produksi hingga pemasaran semakin tidak dikuasai oleh petani. Pasar dalam negeri kita sudah dikuasai produk impor.   oleh karena itu pertanian berbasis keluarga adalah solusi yang tepat untuk menegakkan kembali kedaulatan pangan di Indonesia. Apabila rakyat telah berdaulat atas pangan maka pasti berdaulat atas ekonomi dan masalah kemiskinian akan dapat teratasi” tambahnya.

ARTIKEL TERKAIT
SPI Tolak OECD Intervensi Kebijakan Pertanian Indonesia SPI Tolak OECD Intervensi Kebijakan Pertanian Indonesia
Kebijakan Pertanian Indonesia Kontradiktif
SPI Sumatera Barat & Riau Selenggarakan Musyawarah Tani
Kekeringan, Petani di Lima Kabupaten di Sumatera Barat Terancam Gagal Panen Kekeringan, Petani di Lima Kabupaten di Sumatera Barat Teran...
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU