MEDAN. Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengapresiasi kunjungan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki Teten Masduki dan Walikota Medan Bobby Nasution ke kedai Minum Kopi, di Medan, Sumatera Utara, Kamis malam (09/06).
“Selamat datang di kedai Minum Kopi, kedai kopi berbasis koperasi yang jadi unit usaha Koperasi Petani Indonesia (KPI, koperasinya SPI) Medan yang dikelola oleh anak-anak muda,” katanya.
Henry menyampaikan, pada 2017 SPI mencanangkan membangun 1.000 koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia, dan KPI Medan melalui kedai Minum Kopi adalah salah satunya.
“Koperasi menjadi kesadaran kolektif di SPI untuk membangun kedaulatan ekonomi kaum tani,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Sumatera Utara Zubaidah Tambunan. Ia menyampaikan anggota KPI Medan terdiri atas anak-anak muda, mahasiswa, dan juga para petani anggota SPI, terutama petani kopi.
“Jadi terjadi sinergisitas antara petani di hulu yang memproduksi kopi, dan anak-anak muda pengelola kedai kopi di hilir yang berperan menjual olahan kopi ke penikmat kopi,” kata Zubaidah.
Fandy Ahmad, manajer kedai Minum Kopi (MiKo) menyampaikan, MiKo mempunyai slogan “sejahtera petani kopi” yang terus dipegang sejak awal pembentukan hingga sudah jalan empat tahun hingga hari ini.
“Problem petani kopi selama ini adalah mereka menjual green bean (beras kopi) atau justru cherry kopi (buah kopi) dengan harga yang sangat murah kepada tengkulak, akibatnya mereka jauh dari sejahtera. Nah, melalui KPI Medan dan kedai MiKo, kami membelinya dengan harga yang layak. Di sisi lain, kami memberi edukasi agar petani kopi mampu memproduksi buah kopi dengan maksimal, mengolahnya sampai proses pasca panen dan menjualnya berupa beras kopi,” paparnya.
“Jadi sekarang sudah banyak petani kopi dari beberapa daerah di Sumatera Utara yang langsung datang ke MiKo dan membawa kopi mereka,” lanjutnya.
Sementara itu Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengapresiasi koperasi-koperasi petani yang sudah dibangun oleh SPI.
“Koperasi satu-satunya alat perjuangan ekonomi rakyat yang hadir dari rakyat, dimiliki dan dimanfaatkan oleh rakyat. Kami memandang SPI sebagai representasi petani Indonesia sebagai mitra pembangunan koperasi nasional, khususnya di sektor pertanian,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Medan Bobby Nasution juga turut mengapresiasi capaian yang diraih KPI Medan, terutama kedai Minum Kopi. Ia menyampaikan, pemerintah kota Medan mempunyai program yang mendorong masyarakat Medan untuk menggunakan produk-produk lokal Medan.
“Pemko Medan mendukung penuh inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh kawan-kawan di MiKo dan koperasinya. Kami dari Pemko Medan menunggu ajakan kolaborasinya untuk menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan di Medan yang dimotori oleh anak-anak muda di MiKo sini,” katanya.
Sementara itu, kunjungan Menteri Koperasi dan UKM berserta Walikota Medan ke kedai Minum Kopi juga sekaligus melakukan bincang-bincang mengenai koperasi petani dan wirausaha muda. Acara dimulai dengan melakukan “cupping” beberapa kopi arabika single origin yang diproduksi oleh beberapa kedai kopi di Medan.