MEDAN. Serikat Petani Indonesia (SPI) mengapresiasi niatan pemerintah untuk mengelola minyak makan merah berbasis koperasi. Hal ini disampaikan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih di sela-sela kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Medan, Sumatera Utara, siang ini (09/06).
Henry menyampaikan, SPI mengapresiasi upaya yang diambil oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) yang berkolaborasi dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) untuk pengembangan minyak makan merah agar bisa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia secara luas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PPKS bahwa minyak makan merah dinilai memiliki nutrisi yang tinggi.
“Pemerintah perlu membuat kebijakan khusus tentang petani, dimana koperasi petani berperan secara langsung dalam hal membangun kebunnya, memproduksi secara mandiri, pengolahan langsung menjadi minyak makan merah dengan pabrik dan teknologinya yang didukung oleh pemerintah hingga pemasarannya melalui koperasi petani (hulu ke hilir) yang dapat bekerjasama dengan BUMD/BUMN Pangan dan Perkebunan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani yang berkoperasi,” paparnya.
“Karena selama ini pabrik pengolahan kelapa sawit dikuasai korporasi-korporasi besar yang menguasai dari hulu hingga hilir,” lanjutnya.
Henry menjelaskan, di Afrika, sudah lama masyarakat di sana mengonsumsi minyak makan merah sebagai kebutuhan sehari-hari mereka. Prosesnya sederhana dan memiliki nutrisi tinggi.
“Setelah melihat hasil penelitian dari PPKS, dari sisi kesehatan lebih baik daripada minyak goreng jernih yang biasa kita konsumsi sehari-hari, tinggi kandungan vitamin A dan E. Di Malaysia sudah mulai dikembangkan juga,” lanjutnya.
Henry mengutarakan, koperasi-koperasi SPI siap bermitra dengan pemerintah untuk mengelola, memproduksi, mendistribusi minyak makan merah ini.
“Koperasi-koperasi SPI yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia, terkhusus di sentra-sentra perkebunan sawit rakyat sudah siap untuk membantu pemerintah mengelola persawitan, agar harga TBS-nya layak di petani dan harga minyak gorengnya tidak mahal di konsumen,” tambahnya.
“SPI mendukung program pemerintah untuk terus berupaya membangun dan mendukung koperasi sebagai kelembagaan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945,” katanya lagi.
Henry menambahkan, SPI juga mengapresiasi kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Walikota Medan Bobby Nasution ke kedai Minum Kopi, berbasis koperasi yang jadi unit usaha koperasinya SPI di Medan, malam ini (08/06).
“Di kedai Minum Kopi, akan dilakukan dialog bertemakan wirausaha muda dan koperasi petani. Kedai Minum Kopi sendiri sudah berusia empat tahun yang jadi favorit anak muda Medan,” tutupnya.
Kontak Selanjutnya :
Henry Saragih – Ketua Umum SPI – 0811 655 668
Ya menurut saya sangat bagus sekali yang menandakan ada peningkatan dari suatu keberhasilan sebuah negara yang sudah mampu memproduksi dari barang mentah hingga menjadi barang yang sudah jadi dan hal ini menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.saya berharap pemerintah dapat meningkatkan sistem produksi tersebut di bidang yang lain juga ????????????