SPI Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi UNDROP dan Dekade Pertanian Keluarga PBB

ROMA. Serikat Petani Indonesia (SPI) turut aktif dalam perhelatan 7th Global Meeting of the Farmers’ Forum (FAFO) alias Pertemuan Global Ketujuh dari Forum Petani, yang diselenggarakan di Roma, Italia, 6 – 11 Februari 2020. Acara ini sendiri dimulai pada 2005, yang merupakan  proses konsultasi dan dialog dari bawah ke atas yang berlangsung terus-menerus antara organisasi petani skala kecil dan produsen pedesaan dari seluruh dunia, International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan pemerintah, yang fokus pada pembangunan pertanian dan pedesaan dan pengurangan kemiskinan. FAFO kali ini terasa istimewa karena juga sekaligus memperingati setahun pasca diluncurkannya kampanye PBB tentang Dekade Pertanian Berbasiskan Keluarga (2019 – 2028), yang menempatkan pertanian berbasis keluarga sebagai pusat dari agenda-agenda internasional mereka.

Rustam Effendi, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Sumatera Barat menjadi perwakilan SPI dalam acara ini. Rustam menyampaikan pentingnya sinkronisasi UNDROP dengan Dekade Pertanian Keluarga. UNDROP sendiri adalah United Natios Declaration on The Rights of Peasants and Other People Working in Rural Areas alias Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Petani dan Rakyat yang Bekerja di Pedesaan.

“Di forum ini saya ingin menegaskan bahwa inilah saatnya untuk mengsinkronkan UNDROP dengan Dekade Pertanian Keluarga. Jadi setelah forum ini selesai mari kita kembali ke negara kita dan mendesak pemerintah kita untuk segera mengadopsikan dan menurunkan UNDROP menjadi peraturan perundangan di negara-negara kita,” tegasnya.

Rustam juga mengapresiasi FAO dan IFAD yang sudah memfasilitasi perhelatan seperti ini yang mempertemukan para petani kecil, para organisasi petani kecil dari beragam wilayah di dunia.

Sementara itu, dalam sebuah forum paralel di sana, Rustam juga menjadi narasumber dalam diskusi bertemakan “pasar regional”. Rustam menggarisbawahi peran koperasi dalam menjadikan pasar lokal dan regional agar bisa berjalan secara berkelanjutan dan memiliki komoditi berkualitas setara.

“Tentu saja pada koperasi bukan hanya satu jenis komoditi disediakan, ada banyak komoditi sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam oleh anggota ormas taninya, anggota koperasi taninya, selain fungsi utamanya sebagai wadah ekonomi keluarga petani kecil,” kata Rustam.

Rustam menambahkan, perdagangan regional mesti diisi oleh komoditi oganisasi tani yang diikuti dengan penguatan kapasitas organisasi dan tidak keluar dari konteks kedaulatan pangan.

 

ARTIKEL TERKAIT
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU