JAKARTA. Sejak tahun 2020 dengan keswadayaan dan inisiatif anggota, Serikat Petani Indonesia (SPI) telah berhasil mendeklarasikan dan mempraktekkan Kawasan Daulat Pangan (KDP) di beberapa daerah yang tersebar di delapan provinsi. Oleh karena itu, bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia 2022, Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI menyelenggarakan workshop yang berjudul “Mewujudkan Kedaulatan Pangan”.
Ketua Umum SPI Henry Saragih menyampaikan, konsep kedaulatan pangan sudah dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2024, hanya saja implementasi belum teroperasionalisasi, bahkan lahirnya UU Cipta Kerja justru melemahkan kedaulatan pangan.
“Termasuk di internasional, bersama La Via Campesina (Gerakan Petani Internasional), SPI berhasil mendorong lahirnya Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Petani dan Masyarakat yang Bekerja di Pedesaan (UNDROP). Di nasional kita mendorong KDP menjadi perhatian, yang sudah dideklarasikan pada oktober 2020. Hari ini merefleksikan, sejauh mana sudah dilaksanakaan serta membuatnya menjadi lebih baik,” katanya.
Zainal Arifin Fuad selaku anggota Komite Koordinasi Internasional La Via Campesina (LVC) menyampaikan, sebagai gerakan petani internasional LVC berpedoman pada metode peasant to peasant alias petani ke petani. Inilah yang diterapkan dalam sistem pendidikan pertanian berbasis agroekologi yang ideal diterapkan di kawasan-kawasan daulat pangan.
“Penting adanya integrasi sistem pangan untuk kawasan daulat pangan,” katanya.
Sementara itu workshop ini juga menampilkan narasumber Ibu Damayanti Buchori, profesor dari Institut Pertanian Bogor, dan Bapak Zubadi dari Kementerian Koperasi dan UKM.