SERDANG BEDAGAI. Senang dan bangga dirasakan oleh Ibu Karmila pada saat beras hasil produksinya menjadi beras yang paling digemari pada pelatihan Rice Chain yang diadakan pada 21 – 24 Juni 2010 yang lalu. Beras hasil produksinya mampu menyaingi beras hasil produksi dari para peserta lain yang mengikuti pelatihan ini, bahkan mampu bersaing dengan beras produksi dari Green Net Thailand.
Pelatihan Rice Chain yang diadakan oleh Badan Pelaksana Wilayah (BPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Utara (Sumut) ini berlangsung selama empat hari ini dan diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai organisasi yang bergerak di bidang pertanian diantaranya Sintesa, Korma (Sulawesi Tenggara), Yayasan PAN SU, Serikat Petani Serdang Bedagai (SPSB), Yayasan Tunas Bangsa (NAD), KSPPM, Katari Malang, YPS Meulaboh, dan Bitra Indonesia.
Wagimin, Ketua BPW SPI Sumut menyampaikan bahwa pelatihan yang berlokasi di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Begadai, Sumatera Utara ini berisikan materi mengenai pasca produksi beras sampai kepada pemasaran beras.
“Pelatihan ini juga mengharuskan para peserta pelatihan membawa hasil produksi masing-masing. Masing-masing peserta harus memeriksa kualitas berasnya sebagai salah satu langkah untuk menjaga kualitas mutu beras” ungkapnya.
Wagimin menambahkan bahwa pada saat pemeriksaan kualitas beras ini, beras produksi SPI Basis Sei Rotan yang dibawa oleh Ibu Karmila tidak diikut sertakan karena keterbatasan waktu. Namun pada saat beras dimasak untuk diuji kepulenan dan rasanya, ternyata beras ini paling digemari karena selain pulen juga beraroma.
“Saya tidak menyangka kalau berasnya digemari, saya menerapkan pola tanam yang tidak menggunakan pupuk kimia” papar Ibu Karmila yang terus berharap akan ada peningkatan produksi beras untuk basisnya.