Kenaikan HPP Menjadi Rp5.000/Kg; Petani dan Konsumen Merugi, Korporasi Besar Penggilingan Beras Untung Besar

JAKARTA. Pemerintah sudah mengumumkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp5.000/Kg dari HPP semula Rp4.200/Kg. Kenaikan ini diumumkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, setelah mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Rabu (15/03/2023), siang, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Pengumuman kenaikan ini sudah disampaikan ke publik meskipun belum ada SK resminya.

Menanggapi keputusan ini, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih dengan tegas menyatakan keberatan dengan HPP Rp5.000/Kg.

Henry Saragih, Ketua Umum SPI

“SPI mengusulkan HPP di Rp5.600/Kg, karena harga pokok produksi sebesar Rp5.050/Kg. Ini artinya dengan HPP Rp5.000, masih di bawah biaya produksi. Petani masih merugi,” tegasnya dari Jakarta, siang ini (16/03).

Di sisi lain SPI menilai, penetapan harga eceran tertinggi (HET) sangat lebar jaraknya dengan harga HPP.

“Misalnya HET di zona 1, beras premium Rp13.900, medium Rp10.900, dan di Bulog Rp9.950. Selisih antara HPP GKP di petani dengan harga beras di Bulog, apalagi dengan HET medium dan premium, sangat besar. Gabah sekarang yang diproduksi petani sudah menggunakan mesin combine, mesin panen yang persentase gabah untuk dijadikan beras sudah pada tingkat 60%, kalau dengan mesin perontok yang cuma 55% yang semakin jarang dipakai petani. Mayoritas petani sekarang sudah pake mesin combine,” paparnya.

Henry menekankan, harusnya pemerintah juga keluarkan HPP yang multi lokasi, bukan HPP tunggal.

“Tentunya kalau mau HET ada premium dan medium, gabah yang dibeli di petani juga harus ada grade harga. HET dengan grade medium dan premium ini menjadi kesempatan bagi perusahaan besar untuk membeli gabah dengan harga murah dan mengolahnya lalu menjualnya dengan harga yang mahal. Kalau kebijakan HPP ini jadi ditetapkan maka kerugian masih menimpa petani, dan korporasi besar penggilingan beras akan sangat diuntungkan, sisi lain konsumen mendapatkan harga beras yang tinggi dan mahal,” tutupnya.

Kontak Selanjutnya :
Henry Saragih – Ketua Umum SPI – 0811 655 668

Berita ini naik di berbagai media:

Republika, 16 Maret 2023

Bisnis.com, 16 Maret 2023

Jurnas.com, 16 Maret 2023

Kompas.id, 16 Maret 2023

Tempo.co, 16 Maret 2023

Tirto.id, 16 Maret 2023

Kabarbisnis, 16 Maret 2023

Voi.id, 17 Maret 2023

Kompas.id, 17 Maret 2023

Koran Jakarta, 17 Maret 2023

ARTIKEL TERKAIT
BAPANAS Tetapkan Batas Atas Pembelian Gabah, Rugikan Petani,...
Hari Tani Nasional 2019: Momentum Presiden Jokowi Lanjutkan ...
Solusi SPI Untuk Meroketnya Harga Minyak Goreng: Minyak Gore...
25 Tahun SPI: Berhasil Pertahankan Kawasan Pertanian dari Al...
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU