Peserta pertemuan petani perempuan SPI melakukan kunjungan ke Pusdiklat dan Pusat Perbenihan milik SPI di desa Cibeurem, Bogor (15/10). Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkaya khasanah para peserta dalam mengelola pertanian berkelanjutan.
Ketua Departemen Petani Perempuan SPI, Wilda Tarigan, mengatakan kunjungan ini sekaligus juga berguna untuk saling bertukar pengalaman dengan sesama anggota SPI. Para petani perempuan yang datang dari berbagai wilayah juga saling bertukar pengalaman dalam praktek pertanian organik.
Pusdiklat dibangun diareal lahan seluas sekitar 10000 meter. “Pusdiklat dijadikan tempat pendidikan anggota kader dan pengurus organisasi, yang berorientasi pada peningkatan kapasitas dan sumber daya manusia, pengembangan penelitian-penelitian dan riset alternatif, tempat praktek ekonomi produksi dan demplot-demplot pertanian berkelanjutan, serta kampanye nyata tentang pertanian berkelanjuatan berbasiskan keluarga sebagai sebuah perlawanan terhadap arus neoliberalisme”, ujar Susan Lusiana, Koordinator Pusdiklat Bogor.
Setelah mengunjungi Pusdiklat, para petani perempuan menuju Pusat Perbenihan yang lokasinya tidak jauh dari Pusdiklat. Mereka melihat benih-benih lokal yang sudah tersimpan cukup lama namun masih bisa ditanam, serta benih tersebut disirkulasikan kepada petani anggota SPI. Peserta kunjungan juga membawa benih-benih organik yang dihasilkan Pusdiklat SPI, seperti benih cabe, kangkung, bayam, sawi, dan jenis sayuran lainnya untuk ditanam di kampung halaman mereka.