Pentingnya Merayakan Hari Perjuangan Petani Internasional

“Sudah seharusnya kita menghargai salah satu kelompok yang cukup mayoritas tapi paling sedikit diakui di dunia, yang memproduksi hampir seluruh makanan yang kita konsumsi, mereka adalah petani”

Populasi petani mencapai setengah dari penduduk dunia dan memproduksi setidaknya 70% dari pangan dunia. Populasi ini mencakup para petani skala kecil, penggembala, orang-orang  tak bertanah, petani nelayan dan masyarakat adat di seluruh dunia.

Namun, meskipun demikian, kontribusi petani masih sangat jarang diakui. Masyarakat pedesaan memiliki visibilitas yang sangat rendah, dan di sebagian tempat,  masih banyak yang memandang rendah petani. Petani juga sering dianggap bodoh dan terbelakang.

Keberadaan petani kecil juga semakin terancam dengan semakin merajalelanya perusahaan agribisnis besar yang mengatur perdagangan pertanian dalam skala internasional.

Sementara itu, dalam sesi terbaru  Dewan HAM PBB  menunjukkan bahwa pencantuman kata “peasants (petani)” dalam draft dokumen Hak Asasi Petani (yang diajukan La Via Campesina-Gerakan Petani Internasional) tetap dianggap sensitif dan cenderung dipolitisir. Di bawah tekanan dari beberapa negara Eropa, penggunaan “Hak Asasi Petani”  malah digantikan dengan istilah “Hak-hak orang yang bekerja di daerah pedesaan”.

Selama dua dekade terakhir, petani kecil, orang-orang tak bertanah dan petani berbasiskan keluarga telah mengorganisir diri mereka untuk merebut kembali haknya, melindungi mata pencahariannya, mempertahankan pertanian skala kecilnya dan berjuang agar suara mereka terdengar di tingkat internasional. La Via Campesina, sebagai gerakan petani internasional yang didirikan pada tahun 1993, berhasil menyatukan secara global organisasi dan serikat petani yang telah aktif selama bertahun-tahun di negaranya.

Paul Nicholson, seorang teman saya, petani asal Basque-Spanyol menuturkan bahwa salah satu hal yang paling penting yang bisa dipelajari sembari membangun gerakan petani ini adalah kembali munculnya kebanggaan menjadi seorang petani (kecil). “Sekarang kita (baca: petani) menjadi jauh lebih bangga karena telah mendapatkan pengakuan oleh lembaga-lembaga besar seperti FAO dan Dewan HAM PBB,” kata Paul yang juga salah seorang pendiri La Via Campesina.

Dengan dimulainya krisis pangan pada tahun 2007 dan meningkatnya jumlah orang lapar di dunia, membuat keadaan makin memburuk. Janji buta agrobisnis yang akan memberi makan dunia hanyalah sebatas fiksi belaka. Semakin banyak orang, pemerintah dan lembaga di dunia yang mengakui bahwa tidak akan ada solusi atas krisis pangan tanpa adanya partisipasi petani kecil.

Krisis iklim juga semakin mengungkapkan keterbatasan model produksi yang berbasiskan industri pertanian yang membutuhkan begitu banyak bahan bakar dan menghancurkan tanah dan alam. Di sisi lain, pertanian berkelanjutan dan pasar pangan lokal menunjukkan dampak yang sangat positif pada untuk mengatasi krisis iklim.

Masih dalam konteks krisis pangan dan krisis iklim ini, Ribuan orang di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Perjuangan Petani Internasional pada 17 April setiap tahunnya. La Via Campesina sebagai organisasi petani kecil terbesar di dunia mengorganisir  banyak kegiatan di berbagai tempat di dunia, mulai dari reklaiming lahan, pemutaran film dokumenter, acara budaya, konferensi, pasar petani, hingga diskusi publik.

Perayaan ini karena sebuah momen sejarah kelam bagi kaum tani di seluruh dunia. Pada 17 April 1996, terjadi   tragedi di El Dorado dos Carajas, Brasil. 19 petani tak bertanah yang mempertahankan hak-hak mereka untuk memproduksi pangan dengan menuntut akses terhadap tanah dibunuh oleh polisi militer.

==============================================================

Henry Saragih, Ketua Umum SPI dan Koordinator Umum La Via Campesina, Tulisan ini telah dimuat di Harian The Guardian Inggris pada 18 April 2011 dalam versi bahasa Inggris.

 

ARTIKEL TERKAIT
Pertanian ASEAN Harus Berdaulat dan Saling Bekerjasama
Tugas Berat Kabinet Kerja Jokowi-JK Tegakkan Kedaulatan Pangan, Pembaruan Agraria; Prioritaskan Petani Kecil & Masyarakat Desa Tugas Berat Kabinet Kerja Jokowi-JK Tegakkan Kedaulatan Pang...
Pelatihan Pertanian Berkelanjutan Petani Perempuan
Harga Gabah Anjok, Benahi Tata Kelola Pangan
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU