OGAN ILIR. Untuk menegakkan Pembaruan Agraria Sejati, petani haruslah mempererat dan memperkokoh persatuannya. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Serikat Petani Indonesia Sumatera Selatan, Rohman Alqolami pada saat menghadiri Peringatan Perjuangan Petani Rengas di Desa Rengas I, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (06/12).
Rohman menegaskan cara untuk memperat dan memperkokoh persatuan petani adalah dengan bergabung dan sama-sama membangun organisasi petani (kecil dan tak bertanah) yang betul-betul memperjuangkan kepentingan petani anggotanya seperti SPI.
“Oleh karena itu marilah kita bersama membangun SPI ini, kita kuatkan persatuan kita untuk sama-sama memperjuangkan pembaruan agraria sejati yang kita inginkan,” tutur Rohman kepada sekitar 200-an undangan dari tiga desa yakni Desa Rengas I, Desa Rengas II, dan Lubuk Bandung.
Rohman juga menjelaskan, acara ini dilaksanakan untuk memperingati tiga tahun perjuangan petani Desa Rengas yang berhasil merebut tanah mereka yang sebelumnya “dirampas” oleh PTPN VII.
“Acara ini dilakukan untuk mempertegas perjuangan hak atas tanah karena sebelum PTPN datang dan “mengklaim” disini, masyarakat sudah hidup lebih sejahtera. Justru sejak PTPN datang, masyarakat justru banyak yang merantau ke luar karena tanahnya diserobot PTPN,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) SPI Kabupaten Ogan Ilir, Ahmad Fitriyadi (Didi). Didi menyampaikan acara yang dilaksnakan di atas tanah perjuangan ini dilaksanakan untuk memperingati tiga tahun “kemenangan” petani mengambil kembali lahannya yang sebelumnya diserobot oleh oknum PTPN VII.
“Saat ini terdapat sekitar 600-an KK yang mengolah lahan seluas 1529 Ha. Alhamdulillah, hasil dari bertaninya sudah mulai kelihatan. Saat ini kami menanam padi, jagung, singkong, dan karet. Kami juga mendirikan tugu perjuangan petani Rengas untuk mengenang perjuangan kami tiga tahun yang lalu,” ungkap Didi.
Didi juga mengutarakan, DPC SPI Ogan Ilir akan semakin memperbanyak pendidikan terutama pengetahuan dan keterampilan pertanian organik.
Sementara itu, Ketua Departemen Penguatan Organisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI Ali Fahmi – yang juga turut hadir dalam acara ini – menekankan mengenai pengolahan dan penataan lahan pasca reklaiming
“Mengenai penataan lahan agar jangan semua ditanam dengan tanaman keras tapi juga harus ditanami dengan tanaman pangan. Selanjutnya agar koperasi-koperasi petani dibentuk dan dikembangkan untuk mengelola hasil pertanian tersebut, dan agar jangan melupakan pertanian agroekologi yang ramah lingkungan,” pungkasnya.