Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada 1 Mei 2025. Aksi ini diprakarsai oleh berbagai elemen buruh, termasuk Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia (SPI). SPI turut berkontribusi melalui kehadiran lebih dari seribu anggotanya dalam aksi tersebut.
Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan enam tuntutan utama dalam momentum May Day tahun ini. Tuntutan tersebut meliputi: penghapusan sistem outsourcing, pembentukan Satuan Tugas Penanganan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), penetapan upah layak bagi buruh, pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang baru, pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, serta pemberantasan korupsi secara menyeluruh.
Dalam kesempatan ini, SPI sebagai organisasi massa petani—dengan petani sebagai bagian dari kelas pekerja—juga menyuarakan enam tuntutannya, yakni:
Henry Saragih selaku Ketua Umum SPI sekaligus Ketua Majelis Nasional Partai Buruh, mengapresiasi kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan May Day 2025. “Menurut saya, kehadiran Presiden Prabowo dalam May Day ini sangat luar biasa, di luar ekspektasi kami,” ujarnya.
Henry menyoroti beberapa poin penting dalam pidato Presiden, seperti komitmen untuk menyetujui sejumlah tuntutan buruh, termasuk pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional. Ia juga mengapresiasi pernyataan Presiden terkait pengakuan Marsinah sebagai pahlawan buruh, yang dinilai sebagai bentuk penghargaan penting terhadap sejarah perjuangan kelas pekerja.
Tidak sampai di situ, Ketua Umum SPI tersebut juga menyoroti pidato Presiden Prabowo mengenai perampasan aset koruptor. Henry berpendapat aset rampasan tersebut bisa diperuntukkan bagi petani, terkhusus aset berupa tanah.
Agus Ruli Ardiansyah, Sekretaris Umum DPP SPI sekaligus Wakil Presiden Partai Buruh Bidang Pertanian, Pangan, dan Agraria, menyatakan bahwa kehadiran Presiden merupakan momentum penting bagi gerakan rakyat. “Ada beberapa pernyataan dan rencana Presiden untuk mensejahterakan buruh atau kelas pekerja, seperti pembentukan Satgas PHK, Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, dan komitmen untuk mengurangi kemiskinan rakyat, khususnya buruh,” tambahnya.
Agus juga berharap Presiden dapat menunjukkan komitmen serupa terhadap isu petani dan pangan dalam peringatan Hari Tani Nasional pada 24 September mendatang. “Saya berharap Presiden juga dapat hadir dan memberikan perhatian serius terhadap persoalan pangan serta nasib petani pada peringatan Hari Tani 24 September mendatang,” tegasnya.
Henry Saragih menambahkan harapan agar pernyataan Presiden tidak berhenti pada simbolisasi semata. “Semoga tuntutan yang disampaikan dan disetujui oleh Presiden dapat direalisasikan, serta perjuangan buruh dan petani semakin menguat ke depannya,” pungkasnya.
Video pidato Presiden Prabowo Subianto pada May Day 2025 dapat disaksikan melalui tautan berikut