JAKARTA. Serikat Petani Indonesia (SPI) bersama dengan 10 organisasi rakyat yang terdiri dari unsur buruh, nelayan, perempuan, guru honorer, dan pemuda bersepakat membangun dan membangkitkan kembali Partai Buruh sebagai alat perjuangan politik. Kesepakatan ini dilakukan pada kongres Partai Buruh ke-IV Partai Buruh yang digelar 4-5 Oktober 2021 di Jakarta.
Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih, menyampaikan petani dan masyarakat yang bekerja di pedesaan perlu membentuk partai politik.
“Kita selama ini telah berjuang melalui serikat petani, memberikan hak suara pada pilpres, pilkada, maupun pileg, namun hak-hak kita belum terpenuhi, dan terlindungi, nasib kita belum berubah juga. Banyak draft UU bagus yang kita ajukan dan ada yang disahkan kemudian tidak dijalankan dan bahkan diubah kembali,” tegas Henry dari Medan, Sumatera Utara hari ini, Rabu (06/10).
Henry melanjutkan, penting bagi petani untuk membangun partai, partai sendiri, bukan menitipkan lagi kepada partai orang lain.
“Kita membentuk partai ini bersama dengan orang yang senasib dengan petani. Bersama dengan buruh, nelayan, masyarakat adat, miskin kota, dan rakyat kecil lainnya. Mereka adalah orang-orang yang terpinggirkan dan belum terpenuhi hak-haknya sebagai rakyat Indonesia,” tegas Henry.
Hal senada disampaikan Agus Ruli Ardiansyah, Sekretaris Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI, dalam kongres Partai Buruh ke-IV SPI dan 10 organisasi gerakan rakyat lainnya akan membangun partai ini sebagai partai alternatif.
“Kita akan menempatkan partai sebagai alat perjuangan ormas, bukan ormas yang menjadi alat perjuangan partai. Kontrol utama dari partai ini berada di 11 unsur gerakan rakyat yang menjadi pendiri,” katanya
“Salah satu poin penting dari partai buruh yang baru ini adalah kehadiran petani. Sebelumnya hanya buruh, dan sekarang kami petani bergabung. Ya, di negara-negara Eropa Partai Buruh hanya mengandalkan unsur buruh saja, tapi di Indonesia berbeda, petani menjadi salah satu unsur mayoritas dan belum berubah nasibnya,” lanjutnya.
Ketua Majelis Nasional Partai Buruh Periode 2021 – 2026
Sementara itu, pada Kongres Partai Buruh ke-IV, Agus Ruli Ardiansyah terpilih sebagai Ketua Majelis Nasional Partai Buruh periode 2021-2026. Dalam sambutannya, ia menyampaikan Partai Buruh merupakan partai persatuan rakyat kecil, persatuan yang tidak hanya tercermin dalam platform, tetapi juga dalam struktur dan ruang-ruang pengambilan keputusan partai.
“Ada dua platform utama yang akan diperjuangkan SPI melalui Partai Buruh, yakni kedaulatan pangan dan reforma agraria. Jelas, petani butuh tanah, akses terhadap sumber-sumber agraria, petani butuh pupuk murah, petani butuh berdaulat atas produksinya sendiri, kesejahteraan, perlindungan harga, pendidikan untuk petani, dan lain sebagainya. Selama ini, tuntutan tersebut belum terpenuhi, oleh karenanya kami akan berjuang bersama buruh, nelayan, masyarakat adat, miskin kota melalui Parlemen,” kata Agus Ruli pada sesi konferensi pers pasca Kongres Partai Buruh.
“Kami petani setuju partai ini dipimpin oleh Bung Iqbal dari unsur buruh. Kami akan bersama-bersama menggalang kekuatan rakyat kecil, kami akan datang ke kampung-kampung mengajak saudara-saudara kami yang senasib untuk berjuang secara politik melalui partai ini, seluruh anggota dan kader SPI akan digerakkan untuk memastikan partai ini lolos verifikasi KPU dan masuk parlemen di pemilu tahun 2024. Kami juga akan mengajak unsur lainnya untuk bergabung dalam partai ini,” tutup AgusvRuli.
Adapun 11 organisasi pendiri dan pemilik baru Partai Buruh adalah Serikat Petani Indonesia (SPI) dan organisasi nelayan, Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Partai Buruh (PB) lama, Konfrederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia atau (KSBSI), Organisasi Rakyat Indonesia (ORI), Rumah Buruh Indonesia (RBI) unsur KSPI, Rumah Buruh Indonesia (RBI) unsur FSPMI, Rumah Buruh Indonesia (RBI) unsur FSP KEP KSPI, Rumah Buruh Indonesia (RBI) unsur FSP Farkes Reformasi, Forum Pendidik,Tenaga Honorer dan Swasta Indonesia (FPTHSI), dan Gerakan Perempuan Indonesia (GPI).