MEDAN. Rio Dewanto, aktor kebanggaan Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk mendukung penuh perjuangan petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dengan langsung turun ke lahan konflik. Seperti diberitakan sebelumnya, PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) menggunakan 1.500-an aparat untuk menggusur, menghancurkan, dan meratakan lahan serta pemukiman petani. Dalam proses penggusuran, oknum aparat juga tidak segan-segan melakukan kekerasan terhadap petani.
Rio Dewanto tiba di Medan pada hari Rabu, 07 Desember 2016, dan kembali ke Medan pada malam hari, Kamis 08 Desember 2016.
Berikut detail kegiatan Rio Dewanto selama dalam misinya berkunjung ke Desa Mekar Jaya.
Rabu, 07 Desember 2016
Pukul 11.25 WIB tiba di Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang. Pukul 12.25 WIB tiba di kantor SPI Sumatera Utara di Jalan Eka Rasmi VI, Medan, untuk melakukan konferensi pers.
“Saya akan berusaha untuk mengawal kasus Mekar Jaya ini hingga selesai,” kata Rio dalam konferesi pers tersebut.
Pukul 17.38 WIB, hari yang sama, Rio Dewanto sampai di Desa Mekar Jaya. Rio disambut oleh ratusan petani SPI.
Saenan, perwakilan petani SPI Langkat menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada Rio Dewanto yang langsung turun ke lahan, mengunjungi petani yang sedang berkonflik.
“Kedatangan Mas Rio sangat kami apresiasi dan insya Allah mampu menambah semangat kami di sini,” katanya.
“Hidup petani. Semoga kedatangan saya bisa memberikan semangat bagi teman-teman di sini. Kalau diizinkan saya ingin menginap satu malam di sini,” kata Rio.
Setelah melakukan dialog, Rio pun kemudian memberikan solidaritas kepada petani Mekar Jaya. Solidaritas berupa bahan pangan seperti beras, gula, dan lainnya.
“Terimakasih atas solidaritasnya untuk Mas Rio dan teman-teman dari SPI Sumatera Utara. Pasca penggusuran kami kehilangan sumber penghidupan. Tanaman kami semuanya dibabat, baik yang untuk dikonsumsi atau untuk dijual. Akibatnya kami mengalami krisis pangan. Beberapa hari ini makanan kami bergantung dari solidaritas masyarakat sekitar dan kawan-kawan lainnya,” kata Herman, Ketua SPI Basis Mekar Jaya.
Rohana, petani perempuan SPI Mekar Jaya, menyampaikan rasa harunya karena kedatangan Rio Dewanto yang mendukung langsung petani.
“Sebelum kedatangan Mas Rio kami di sini untuk senyum saja susah. Alhamdulillah dengan datangnya artis terkenal seperti Mas Rio hari ini, kami bisa tertawa lepas lagi. Kami jadi semakin yakin dan optimis kalau perjuangan kami di sini didukung banyak pihak. Semoga Mas Rio sehat selalu dan dimudahkan segala urusannya,” kata Rohana.
Setelah berdialog, Rio bersama tim SPI Sumatera Utara melakukan tradisi upah-upah, untuk memberi semangat kepada para petani SPI yang sedang berjuang mempertahankan haknya, lahannya.
Selanjutnya, setelah makan malam bersama, Rio berdiskusi lebih mendalam dengan para petani. Ia ingin mendengar kronologis konflik dan sejarah kasus lahan langsung dari petani. Ketika malam semakin larut, Rio pun bermalam di salah satu rumah petani SPI.
Kamis, 08 Desember 2016
Pukul 08.37 WIB, suami dari artis Atiqah Hasiholan ini mewawancarai Zulkifli, petani korban keganasan oknum aparat saat penggusuran terjadi. Zulkifli mengalami luka serius di kepala.
“Hingga sekarang saya masih sering sakit kepala karena kepala saya dipukul oleh oknum aparat,” terang Zulkifli.
Selanjutnya pemeran Jody dalam film Filosofi Kopi ini juga mewawancarai Suryono, Ketua Badan Pelaksana Cabang (BPC) SPI Langkat, yang kebetulan berasal dari Desa Mekar Jaya.
“Saya dan tim akan membuat video dokumenter terkait konflik di sini. Semoga setelah videonya selesai dan ditonton banyak orang bisa semakin meningkatkan kepedulian banyak pihak,” kata Rio.
Setelah sarapan pagi, Rio selanjutnya melakukan kunjungan langsung ke ratusan hektar lahan pertanian milik anggota SPI yang sudah diratakan dengan tanah.
Sekitar pukul 10.30 WIB, Rio Dewanto berziarah ke makam almarhum Pak Taslim, petani SPI Mekar Jaya yang meninggal pada Senin (05/12/2016).
“Berdasarkan keterangan keluarganya, setelah dibawa ke dokter, ada penggumpalan darah di kepala. Almarhum diduga meninggal akibat stres dan depresi karena sumber penghidupannya, lahannya digusur dan dihancurkan semua,” kata Suryono, Ketua SPI Langkat.
Setelah berpamitan dengan seluruh petani Mekar Jaya, Rio Dewanto pun bertolak ke Medan. Sekitar pukul 13.32 WIB, pemilik usaha kedai kopi berdiskusi dengan ratusan mahasiswa di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sumatera Utara (USU), Medan. Diskusi ini diorganisir oleh teman-teman dari Sumateran Youth Food Movement (SYFM) bekerjasama dengan pihak dekanat FISIP USU.
“Kalau petani tidak ada, kita mau makan dari mana, teman-teman mahasiswa ? Untuk itulah kita harus mendukung perjuangan petani kecil seperti di Mekar Jaya, Langkat, yang mempertahankan lahannya untuk menegakkan kedaulatan pangan,” kata Rio Dewanto kepada ratusan mahasiswa.
“Rio Dewanto saja yang artis mendukung perjuangan petani kecil. Nah, kita semua di sini juga harus mendukung perjuangan kawan-kawan dari SPI, para petani kecil, yang berkomitmen menegakkan kedaulatan pangan,” kata Muryanto Amin, Dekan FISIP USU.
Pukul 16.02 WIB, rangkaian kunjungan Rio Dewanto ditutup di Omerta Koffie Medan. Di kedai kopi ini, Rio bersilaturrahmi dengan para pecinta kopi lokal sekaligus para jurnalis untuk memaparkan pengalamannya selama berkunjung memberikan solidaritas kepada petani SPI Mekar Jaya.
“Petani di Mekar Jaya mengalami krisis pangan karena kehilangan sumber penghidupannya, lahannya yang ditanami tanaman siap panen sudah rata semua dengan tanah. Meski demikian solidaritas dari organisasinya, SPI, dan masyarakat sekitar mampu setidaknya menambah semangat mereka,” kata Rio.
“Semoga kedatangan saya langsung ke Mekarjaya juga bisa menaikkan semangat petani di sana. Jangan sungkan untuk menghubungi saya walaupun saya sudah pulang ke Jakarta. Saya akan bantu sebisa mungkin,” tutup Rio.
Dalam silaturrahmi tersebut, Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Sumatera Utara Zubaidah, mengucapkan terimakasih dan hormatnya kepada Rio Dewanto atas dukungan dan solidaritas langsungnya.
“Kedatangan Mas Rio sangat berarti bagi perjuangan petani di Mekar Jaya. Kami juga ingin berterimakasih kepada semua pihak yg sudah mendukung rangkaian kedatangan ke Mekar Jaya, terimakasih untuk para jurnalis yang sudah mengabarkan konflik ini, Yayasan Sintesa, SYFM, FISIP USU, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu,” tutup Zubaidah.