BANTUL. Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Bantul, Yogyakarta bekerjasama dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Bantul melaksanakan pelatihan pakan alternatif dengan model fermentasi di dusun Krapyak Kidul, Pundong, Bantul, Yogyakarta (03/02). Pelatihan ini diikuti oleh 50 orang peserta dari enam kecamatan di Bantul yakni, Kecamatan Pundong, Jetis, Kretek, Bambanglipuro, Imogiri, dan Bantul, dan turut dihadiri unsur pengurus desa, kecamatan, PPL Kecamatan, dan Dinas Pertanian Bantul.
Menurut penuturan Sumantoro, Ketua Badan Pelaksana Cabang (BPC) SPI Bantul, alasan diadakannya model pakan fermentasi ini karena melihat kesibukan petani anggota SPI yang setiap hari harus mengelolah sawahnya, yang terkadang dengan berternak malah menyita waktu dan cenderung tidak bisa melakukan kegiatan atau kerjaan yang lain.
“Banyak di antara para petani yang kurang bisa memanfaatkan limbah dari sawah, dibiarkan saja mengotori sawah, jalan-jalan dan pekarangan rumah. Limbah sawah dan pekarangan di sekitar kita dapat dipergunakan sebagai pakan ternak alternatif dengan teknologi baru, seperti model fermentasi yang dibahas dalam pertemuan pelatihan ini,” tutur Sumantoro.
Sementara itu, Muhyidin selaku perwakilan Lakspesdam NU Bantul menyampaikan limbah batang padi (jerami), pohon kedelai (titen), batang pisang (Kedebok), jagung, daun-daun kering, maupun rumput sisa makanan ternak yang tidak termakan dapat diolah menjadi pakan pengganti selain rumput.
“Limbah tersebut difermentasi dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan disekitar lingkungan kita. Pakan ternak dengan model fermentasi ini juga bisa menjawab permasalahan kelangkaan pakan disaat musim kemarau,” ungkap Muhyidin.
Berikut ini tips membuat pakan alternatif dengan metode fermentasi:
Sangat bermanfaat sekali penyuluhan seperti ini dan menambah ilmu bagi para peternak