BIREUEN – Pelaksanaan pertanian berkelanjutan yang identik dengan pertanian organik mengintegrasikan secara komprehensif aspek lingkungan hingga sosial ekonomi masyarakat pertanian. Sistem pertanian yang dapat memenuhi kriteria keuntungan ekonomi, keuntungan sosial bagi keluarga tani dan masyarakat, dan konservasi lingkungan secara berkelanjutan. Hal inilah yang coba untuk diperkenalkan oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Petani Indonesia (SPI) Bireuen, Nangroe Aceh Darussalam kepada para siswa/i SMK Negeri 1 Simplang Mamplam, Kabupaten Bireuen (07/07).
Azhari, Ketua Badan Pelaksana Cabang (BPC) SPI Bireuen menyampaikan bahwa acara ini untuk lebih mengenalkan para siswa SMK yang notabene merupakan generasi muda penerus bangsa kepada pola pertanian yang “benar”, yang ramah lingkungan, dan lebih peduli kepada petani (kecil).
“Nantinya SPI juga bisa berkontribusi dalam pengembangan siswa SMK di bidang ekstrakurikuler khusunya bidang pertanian organik seperti proses pembuatan kompos, pupuk cair organik, pembibitan,” ungkapnya.
Azhari juga menyampaikan acara ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 Serikat Petani Indonesia (SPI) yang jatuh pada 8 Juli 2012.
“Semoga di ulang tahunnya yang ke-14 SPI bisa lebih maju dan tetap konsisten memperjuangkan kepentingan petani kecil di Indonesia,” tambahnya.
Basri, Kepala Sekolah SMK N 1 Simplang Mamplam menyampaikan sekolahnya adalah sebuah sekolah kejuruan bidang pertanian yang terletak di kawasan perbukitan yang sudah mulai tandus, maka sangatlah tepat dilaksanakan kegiatan seperti yang dilaksanakan oleh SPI untuk menjaga lingkungan tetap hijau.
“Alhamdulillah kegiatan yang diikuti oleh seluruh murid, guru, dan tentunya pengurus Cabang SPI Bireuen ini berjalan sukses,” ungkap Basri.
Acara ini juga ditandai dengan penanaman bibit pohon seperti mahoni, nimba, cemara dan trembesi yang berjumlah sekitar 1000 batang, yang merupakan swadaya dari anggota SPI Bireuen.
semoga kedepan SPI Bireuen makin sukses dalam menjalankan berbagai program