SPI Sumut Berikan Penghargaan Kepada Kader Petani Berkelanjutan

MEDAN. Pertanian berkelanjutan merupakan sistem pertanian yang  bebas pestisida dan pupuk kimia yang bersumber dari tradisi pertanian keluarga yang menghargai, menjamin dan melindungi keberlanjutan alam untuk mewujudkan kembali budaya pertanian sebagai kehidupan. Oleh karena itu, Serikat Petani Indonesia (SPI) mengistilahkannya sebagai pertanian berkelanjutan berbasis keluarga petani, untuk membedakannya dengan konsep pertanian organik berhaluan agribisnis. Pertanian berkelanjutan merupakan tulang punggung bagi terwujudnya kedaulatan pangan.

Berdasarkan hal tersebut, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Sumatera Utara (Sumut) bersama Yayasan SINTESA memberikan penghargaan kepada tiga orang petani yang selama ini berkomitmen menerapkan pertanian berkelanjutan di lahan pertaniannya. Penghargaan ini diberikan kepada Sudarno, Amat Legimun dan Tulus pada puncak perayaan Hari Keluarga Tani di Kelurahan Medan Johor Kecamatan Titi Kuning Kotamadya Medan (18/3).

Wagimin, Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Sumut mengungkapkan bahwasanya SPI memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada tiga orang petani ini atas dedikasi mereka dalam penerapan pertanian berkelanjutan pada lahan pertanian pangannya sehingga menghasilkan produk pangan yang sehat untuk warga Kota Medan.

“Selama ini, pangan sehat itu memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, hanya kalangan menengah ke atas saja yang dapat menikmatinya. Berkat penerapan pertanian berkelanjutan yang dilakukan oleh bapak-bapak ini, pangan sehat itu dapat dinikmati oleh warga dari segala kalangan” ungkapnya.

Wagimin juga mengungkapkan bahwa dia berharap ke depan semakin banyak petani-petani yang menerapkan sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan ini.

Sementara itu di Lisda Yani, Direktur Pelaksana Yayasan Sintesa Medan mengungkapkan perasaan bangga terhadap petani-petani yang sudah menerapkan pertanian berkelanjutan.

“Ketiga orang petani ini merupakan bagian dari urban farming yang menerapkan sistem pertanian berkelanjutan sehingga menghasilkan pangan yang bebas dari pestisida dan pupuk kimia,” ungkapnya.

Sementara itu, penghargaan  kali ini diberikan bertepatan dengan perayaan Hari Keluarga Tani yang dilaksanakan oleh para kader SPI di Medan. Tema yang diangkat dalam perayaan ini adalah Petani Sahabat Kita Semua.

Juliana Astuti, salah satu penanggung jawab acara ini mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini untuk menjalin silahturahmi antara masyarakat dan petani.

“Masyarakat selaku konsumen produk pangan juga berhak tahu dari mana dan bagaimana produk pangan tersebut dihasilkan oleh petani. Dan ke depannya, kita akan terus bergiat mendorong para petani untuk dapat menerapkan sistem pertanian berkelanjutan guna menghasilkan pangan sehat bagi masyarakat” ungkap Juliana Astuti yang juga merupakan kader petani perempuan SPI Sumut.

Kegiatan yang berlangsung dari 4 – 18 Maret 2012 ini berisi berbagai kegiatan melibatkan masyarakat sekitar dan para keluarga tani. Lomba mewarnai dan melukis bagi anak-anak, lomba memasak berbahan dasar ubi, lomba membuat orang-orangan sawah, lomba asah terampil dan gerak jalan sehat keluarga. Sebagian besar acara perlombaan ini ditujukan untuk anak-anak.

Juliana juga menambahkan bahwa kegiatan ini juga dilakukan untuk mengenalkan kepada anak-anak dunia pertanian sejak dini.

“Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa sejak dini harus kita perkenalkan dengan dunia pertanian agar mereka lebih menghargai produk pangan lokal yang jauh lebih sehat dibanding produk makanan cepat saji yang saat ini nyatanya lebih digemari oleh anak-anak” tambahnya.

ARTIKEL TERKAIT
Membangun inisiatif lokal untuk kedaulatan rakyat Membangun inisiatif lokal untuk kedaulatan rakyat
Ini Dia Pidato Menteri Koperasi dan UKM dalam HUT SPI ke-19 ...
Musyawah Cabang DPC SPI Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggar...
SPI lakukan aksi menolak privatisasi
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU