Senin (8/6), kelompok organisasi rakyat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melwan Nekolim (Gerak Lawan) melakukan aksi di depan kantor Depdag, Jakarta. Aksi tersebut memprotes pertemuan Kelompok Cairns yang dimotori pemerintah Indonesia pada tanggal 7-9 Juni di Bali. Peserta aksi menyatakan bahwa pertemuan tersebut untuk memuluskan liberalisasi sektor pertanian di WTO. Hal ini sangat membahayakan mengingat liberalisasi pertanian akan merugikan petani kecil.
Selain itu, demonstran menganggap agenda pertemuan tersebut didalangi rejim neoliberal demi memuluskan liberalisasi perdagangan. Sebagai mana diketahui, liberalisasi perdagangan bertujuan agar negara-negara di dunia bisa membuka akses pasar sebesar-besarnya. Hal ini sangat menguntungkan negara-negara maju dan perusahaan-perusahaan besar, sedangikan rakyat kecil akan tersingkirkan peranannya dalam perekonomian global.
Demonstran menilai, liberalisasi pertanian yang di desakkan oleh WTO adalah salah satu penyebab krisis pangan global. Apa yang akan dilakukan Kelompok Cairns dalam upaya menghidupkan kembali perundingan WTO tidak akan menjadi solusi bagi krisis global saat ini.
Gerak Lawan adalah gabungan dari organisasi-organisasi rakyat yang menentang neoliberalisme. Aksi kali ini diikuti oleh Serikat Petani Indonesia (SPI), Serikat Buruh Indonesia (SBI), Koalisi Anti Utang (KAU), Indonesia Human Right Commitee for Social Justice (IHCS), KAM-LAKSI 31, Lingkar Studi Aksi Untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI), Solidaritas Anak Jalanan Untuk Demokrasi (SALUD).