MADRID. Ratusan petani La Via Campesina (Organisasi Petani Internasional) dari Eropa dan Amerika Latin bergabung dalam aksi demonstrasi menolak perjanjian perdagangan bebas antara negara, baik yang tergabung dalam Uni Eropa ataupun kawasan lain (17/05). Para peserta aksi ini menuntut agar lebih dari 60 kepala negara dari Eropa dan Amerika Latin meninggalkan negosiasi dan sama sekali tidak menandatangani perjanjian perdagangan bebas tersebut.
Koordinator umum La Via Campesina, Henry Saragih mengatakan bahwa penerima perjanjian tersebut hanyalah perusahaan-perusahaan transnasional yang sama dan investor keuangan internasional yang hanya menyebabkan krisis ekonomi,sosial, lingkungan dan politik saat ini.
“ Ideologi pertumbuhan tak terbatas berdasarkan kondisi perdagangan neoliberal yang dikelola oleh dana spekulatif internasional dan sistem perbankan sudah mati. Jadi perjanjian perdagangan bebas tersebut tidaklah berdasarkan kepentingan rakyat Eropa atau Amerika Latin untuk menandatangani perjanjian yang dikenakan oleh komisi Eropa tersebut” ungkap Henry yang juga Ketua Umum Serikat Petani Indonesia ini.
Para Petani yang berasal dari CLOC (Coordinacion Latinoamericano Organizaciones de los del Campo-La Via Campesina Amerika Latin) dan ECVC (European Coordination Via Campesina-La Via Campesina Eropa) ini bersatu untuk tetap memperjuangkan pertanian berkelanjutan berbasis keluarga milik mereka, dan tetap menjaga solidaritas dan kesatuan mereka.
Dalam aksinya, mereka juga bersikeras bahwa petani seperti merekalah yang sebenarnya memiliki peran untuk menghasilkan pangan bagi masyarakat, dan tidak membiarkan para perantara seperti perusahaan ekspor pangan multinasional dan industri pengolahan makanan yang menentukan kebijakan pangan, pertanian, dan perdagangan di negara mereka masing-masing.