SERDANG BEDAGAI. Hujan lebat yang mengguyur kawasan Gunung Meriah (09/12) yang merupakan hulu Sungai Buaya di Kecamatan Silinda, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara mengakibatkan banjir bandang di daerah alirannya. Akibatnya, banjir merusak lahan pertanian siap panen seluas puluhan hektar.
Jekson Purba, perwakilan petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Serdang Bedagai menyampaikan, daerah terparah yang terkena banjir bandang adalah di Desa Pamah Kecamatan Silinda, dan Desa Mabar Kecamatan Bangun Purba.
“Banjir kali ini merupakan banjir terbesar sepanjang sejarah. Walau tak ada korban namun banjir bandang ini menghancurkan tanaman padi yang siap panen, jagung dan tanaman keras dan lahan terkikis air bandang,” kata Jekson kemarin (10/12).
Jekson menambahkan, di Desa Mabar banjir mengakibatkan puluhan rumah rusak parah dan terpaksa mengungsi.
“Ada Sekitar 25 rumah hancur, jembatan putus, kerusakan terbesar terjadi di dusun 8 dan dusun 1,” imbuhnya.
“Ada masyarakat yang ternaknya hanyut, 2 ekor lembunya terbawa air bandang, meskipun tidak ada korban jiwa tapi masyarakat mengalami trauma. Kedaulatan pangan disini juga terancam,” tambahnya.