JAKARTA. Puncak peringatan Hari Tani Nasional ke-51 yang jatuh pada hari Sabtu, 24 September 2011 diperingati secara meriah oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) di berbagai daerah di Indonesia. Di Jakarta sendiri, SPI memperingati Hari Tani ini dengan melakukan aksi massa turun ke jalan dengan rute Mesjid Istiqlal – Stasiun Gambir – Istana Negara – dan berakhir di Bundaran Hotel Indonesia. Aksi simpatik ini dimulai pada pukul 08.00 wib dan berakhir sekitar pukul 14.00 wib (24/09).
Terdapat lebih dari tujuh ribuan massa petani SPI yang berasal dari beberapa Kabupaten di Jawa Barat dan Serang. Dalam aksi kali ini SPI menyampaikan 16 tuntutan yang apabila disarikan dapat menjadi enam hal yakni agar Presiden segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang reforma agraria, menghentikan food estate dan pertanian berbasiskan korporasi, mengembangkan pertanian yang ekologis dan ramah lingkungan, menghentikan impor pangan, mengembangkan koperasi petani dan mengembalikan fungsi BULOG, serta memberi peran yang besar bagi organisasi petani dalam pelaksanaan program pertanian pemerintah.
Di istana negara, massa petani yang dipimpin oleh Henry Saragih selaku Ketua Umum SPI ditemui Felix Wanggai (Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah) dan Daniel Sparingga (Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik).