CIREBON. Provinsi Jawa Barat adalah tujuan berikutnya dari tim safari Ramadhan 2013 Dewan Pengurus Pusat (DPP) Serikat Petani Indonesia (SPI). Bertempat di Desa Greget, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tim yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum SPI Henry Saragih melaksanakan diskusi mengenai pertanian (31/07).
Dalam diskusi tersebut Henry kembali mensosialisasikan kebijakan terbaru pertanian di tingkat nasional seperti disahkannya Undang-Undang (UU) Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Perlintan) hingga dikabulkannya judicial review UU Sistem Budidaya Tanaman.
“Dengan munculnya UU Perlintan ini diharapkan teman-teman SPI di wilayah ataupun cabang mendesak pemerintah daerahnya membuat Perda-perda turunan yang mendukung perjuangan petani kita,” ungkap Henry.
Menanggapi hal ini, Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Jawa Barat Tantan Sutandi menyampaikan pihaknya siap memanfaatkan momen tersebut untuk konsolidasi memperkuat perjuangan petani di Jawa Barat.
“Kami akan mendesak Pemda Jawa Barat untuk membuat Perda yang sejalan dengan isi UU Perlintan yang memperkuat perjuangan petani. Pelaksanaan perayaan Hari Tani Nasional 24 September nanti di Jawa Barat akan kami maksimalkan untuk memperkuat posisi tawar kita,” tutur Tantan.
Sementara itu Ketua Badan Pelaksana Cabang (BPC) SPI Kabupaten Cirebon Mae Azhar mengungkapkan beberapa perkembangan pertanian di Cirebon.
“Akhir-akhir ini terjadi gagal panen mangga karena sering hujan. Petani tebu di Cirebon sini juga mengeluh terkait rendemen (rendemen sering dipermainkan, red) sehingga mempengaruhi nilai jual tebu. Kami juga berencana melakukan usaha bersama peternakan ayam dan distribusi telur untuk memperkuat ekonomi organisasi,” ungkap Mae Azhar.
Diskusi ini sendiri dihadiri oleh empat puluhan orang yang mayoritas pesertanya adalah petani sekitar.