PASAMAN BARAT. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Barat (Sumbar) meresmikan pendirian demplot pertanian organik di Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada 22 februari 2010.Pembangunan Demplot ini merupakan inisiasi dari basis Ulu Simpang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman barat. Demplot ini dilengkapi dengan saung tempat pengolahan kompos, pembuatan arang sekam, serta penyulingan nilam.
Acara peresmian ini dihadiri oleh Ketua DPW SPI Sumbar, Sukardi Bendank, anggota Majelis Nasional Petani (MNP) SPI dari Sumbar, Ketua demplot beserta para anggota basis SPI Ulu Simpang, Camat Koto Balingka, beserta Kepala Balai Pertanian Koto Balingka dan para stafnya.
Dalam sambutannya Sukardi menjelaskan bahwa pendirian demplot ini merupakan langkah awal lepas dari ketergantungan pupuk dan pestisida kimia. “Pertanian organik dapat mengurangi biaya produksi karena tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida buatan pabrik, karena petani memanfaatkan sisa tanaman atau kotoran ternak di sekitarnya sebagai sumber hara tanah utama. Selain itu, petani organik telah menerapkan sistem perlindungan tanaman yang total dan terintegrasi utamanya dengan memberdayakan organisme musuh hayati” jelas Sukardi.
Sukardi juga menambahkan bahwa pertanian organik dapat menerapkan ilmu bertani dari moyang yang saat ini nyaris tak bisa diterapkan petani bila mereka masih menerapkan sistem pertanian konvensional dengan asupan bahan kimia yang berlebih yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan hasil dari produksi pertanian dapat mengganggu kesehatan.
“Apa yang sudah dilakukan saat ini merupakan cara untuk memerdekakan diri dari ekonomi kapitalis”, tambah Syafiudin, kepala demplot pertanian organik. Syaifudin juga menjelaskan bahwa ke depannya demplot ini telah menyiapkan program kerja jangka pendek seperti proses pembibitan, pengolahan pupuk, pembuatan insektisida organik, hingga sampai proses panen.