Henry Saragih dan Evo Morales membangun gerakan rakyat untuk perubahan iklim

COCHABAMBA. Henry Saragih dan Presiden Bolivia, Evo Morales membangun kesepakan untuk meneruskan perjuangan perubahan iklim di luar UNFCCC/COP dalam pertemuan People’s World Conference on Climate Change and the Rights of Mother Earth di Cochabamba – Bolivia, pada 19-22 April 2010. Menurut Henry, sebagai pimpinan gerakan petani internasional (La Via Campesina) dia akan bersama pimpinan dunia seperti Evo Morales untuk memainkan peran aktif dalam memobilisasi gerakan rakyat untuk menghentikan solusi palsu yang ditawarkan negara-negara kapitalis dalam mengatasi perubahan iklim, seperti proyek Agrofuel, GMO dan REDD yang banyak merugikan petani.

Lebih lanjut Henry mengatakan Agenda gerakan petani untuk mengatasi perubahan iklim adalah mendukung pertanian berkelanjutan, mengurangi penggunaan agrokimia, membangun sistem pertanian lokal, melindungi biodiversity, desentralisasi produksi energi, stop perkebunan monokultur, reforma agraria, stop model peternakan industrial, mendukung produksi pangan lokal tanpa olahan, dan stop deforestasi.

“Kita ingin membangun tatanan ekonomi, politik dan budaya yang berbasiskan pada prinsip kehidupan bersama dan kelangsungan planet bumi atau Mother Earth“, ungkap Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) itu.

“Kami akan memberikan bendera kami dari La Via Campesina dan CLOC – simbol kami yang paling kuat – karena Presiden Morales adalah salah satu dari para pendiri kedua organisasi petani yang cukup berpengaruh di Amerika Latin dan Dunia, dan karena tidak ada orang lain yang memiliki kredibilitas itu untuk mengadakan konferensi ini” kata Masioli.

ARTIKEL TERKAIT
Petani Kakao SPI Nagari Simpang, Pasaman, Sumbar Siap Produk...
Aksi SPI Jawa Timur Warnai Peringatan Hari Tani Nasional 201...
Musyawarah Cabang DPC SPI Serang, Banten
Dialog Kebangsaan Kedaulatan Pangan dan Munas Seknas TANI Jo...
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU