Petani SPI Bagi Pengalaman di Pertemuan Agroekologi La Via Campesina Asia Timur, Tenggara, dan Selatan.

SPI_Srilanka

SRILANKA. Ibu Tukiyem, petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) asal Jawa Timur, dan Pak Ngabidin, petani anggota SPI asal Jawa Tengah saling bertukar pengalaman dengan puluhan petani asal Asia Timur, Tenggara, dan Selatan, dalam pertemuan Agroekologi La Via Campesina (Gerakan Petani Internasional) di Negambo, Seeduwa, Sri Lanka, 11 – 13 Juni 2017.

Zainal Arifin Fuad, anggota Komite Koordinasi Internasional La Via Campesina menyampaikan, pertemuan kali ini bertujuan sebagai ajang berbagi tentang praktek-praktek pertanian agroekologi yang dilakukan petani anggota La Via Campesina, khususnya yang berdomisili di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Selatan.

“Pertemuan ini juga saling berbagi tentang sekolah-sekolah pertanian agroekologi yang diterapkan oleh organisasi tani di masing-masing negara. Pertemuan kali ini juga menbahas tentang perubahan iklim yang langsung berdampak kepada petani. Pertanian agroekologi adalah solusi riil dari perubahan iklim,” papar Zainal yang juga Ketua Departemen Luar Negeri Badan Pengurus Pusat (BPP) SPI.

Sementara itu, Ngabidin menyampaikan, pertemuan ini juga menekankan pentingnya penguatan petani dan organisasi taninya.

SPI_Srilanka_3

“Hasil dari pertemuan Sri Lanka ini mendorong penguatan agroekologi di tiap-tiap ormas tani di tiap negara. Pelestarian dan penangkaran benih, dari petani ke petani juga sangat ditekankan dalam pertemuan ini,” kata Ngabidin.

 

Hal senada disampaikan Ibu Tukiyem. Ia menyampaikan, pertemuan ini memberinya banyak wawasan dan pengalaman baru mengenai praktek-praktek pertanian agroekologi yang dilakukan petani anggota La Via Campesina lain di negara-negara di Asia Tenggara, Timur, dan Selatan.

“Saya dan Pak Ngabidin juga turut berbagi kepada petani-petani lainnya mengenai apa yang telah kami lakukan di SPI, mulai dari tingkat pusat, sampai tingkat basis, dari kebijakan nasional sampai aplikasi langsung di ladang,” tuturnya.

SPI_Srilanka_2

Pertemuan ini sendiri ditutup dengan melakukan kunjungan lapangan ke petani anggota MONLAR (ormas tani di Sri Lanka) yang menerapkan agroekologi.

ARTIKEL TERKAIT
Aksi damai menentang WTO disusupi perusuh, petani tetap memi...
Lindungi Petani & Bangun Industri Berbasis Pertanian, Tugas ...
Green Economy, Komodifikasi Sumber Daya Alam
NTP April Naik, Petani Malah Merugi; Pemerintah Harus Lindun...
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU