Pidato Henry Saragih dalam penutupan Pleno konferensi tingkat tinggi FAO

Konferensi tingkat tinggi yang diadakan saat ini sebenarnya dilaksanakan untuk merayakan kesuksesan para pemimpin negara dunia dalam menghapuskan kemiskinan dan kelaparan di dunia. Hal ini merujuk pada komitmen para pemimpin negara dalam World Food Summit ditahun 1996 untuk mengurangi kelaparan pada tahun 2015 menjadi sejumlah 50 persen dari angka kelaparan di tahun 1996.

2565832179_d553a1a103_b.jpgNamun kenyataannya, saat ini dunia telah menyaksikan ribuan petani yang mati bunuh diri akibat mengalami kebangkrutan dan tidak mampu membayar utang-utangnya. Dunia juga telah menyaksikan kelaparan, anak-anak yang menderita gizi buruk, serta antrian panjang dibawah terik matahari dengan memgang kupon bantuan pangan. Bahkan dibeberapa tempat, antrian ini seringkali berubah menjadi kericuhan.

Hal tersebut merupakan akibat dari kebijakan yang harus anda semua pertanggungjawabkan . Inilah akibat dari liberalisasi pangan dan liberalisasi pasar untuk produk pertanian. Kebijakan yang hanya memaksa petani untuk menanam tanaman yang akan diekspor dan sebaliknya telah memaksa pemerintahnya untuk melakukan impor pangan pokok. Mode Industri untuk pertanian telah menyebabkan pertanian berada dibawah control perusahaan agribisnis transnasional yang mendapatkan keuntungan berlipat ganda pada saat krisis sekarang ini, sebagian mendapatkan untung hingga dua kali lipat dalam 3 bulan pertama. Hal ini telah menyalahi hak atas pangan rakyat juga telah menyalahi hak rakyat atas kehidupan.

Tahun 2002 dalam World Food Summit FAO, saya telah berdiri ditempat yang sama dihadapan anda sekalian, pada waktu itu, saya robek kertas yang saya pegang dan saya memakannya. Saya memakannya karena pada waktu itu kami tidak mempercayai Kebijakan FAO yang mengklaim akan mengurangi kelaparan. Saya memakan kertas tersebut karena kami tahu bahwa rakayt didunia hanya akan mendapatkan kertas saja tanpa mendapatkan kebijakan nyata yang mampu memberi makan mereka.

saya mewakili jutaan Buruh tani, petani tak bertanah dan petani kecil anggota La Via Campesina diseluruh dunia di lebih dari 55 negara.

Saat ini, saya kembali berada disini, di gedung yang sama dengan perwakilan negara-negara di dunia meminta hal yang sama dengan apa yang saya minta di tahun 2002. Kebijakan yang ada tetapkan di tahun 2002 nyata-nyata telah gagal. Saat ini terdapat lebih banyak rakyat kelaparan dan hidup dalam kemiskinan dari pada tahun 2002. Kami tidak menginginkan kesalahan yang serupa terulang kembali.

Jalan keluar dari kami untuk menghadapi krisi pangan adalah untuk meletakan penguasaan pangan ditangan para petani kecil: Seperti yang anda semua ketahui, petani kecil adalah mereka yang menghasilkan pangan namun sekaligus menjadi konsumen dari pangan. Kita tidak bisa membiarkan pangan jatuh ketangan perusahaan agribisnis: kita harus membiarkan petani memberi makan keluarganya sendiri, masyarakat kampunya dan untuk berproduski untuk dijua di pasar domestiknya. Inilah yang dimaksud dengan kedaulatan pangan. Inilah yang saya minta.

Kami menginginkan supaya FAO dan pemerintah tiap negara untuk membangun kembali ekonomi pangan nasionalnya, menyusun kebijakan nasional untuk melindungi dan mendukung petani kecil dan para produsen makanan kecil untuk pasar domestic. Anda semua harus menghentikan liberalisasi pasar produk pertanian dan mekanisme penghancura para petani penghasil pangan. Anda semua harus menghentikan produksi agrofuel yang dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan yang telah menyebabkan jutaan petani kecil jatuh miskin.

Anda semua harus menghentikan spekulasi pangan. Pangan sangat penting bagi kehidupan, pangan tidak boleh menjadi komoditas yang bisa dispekulasi untuk kepentingan pasar internasional.

Via Campesina telah berjuang untuk pembaruan agrarian dan land reform. FAO harus melanjutkan komitmen yang telah dibuat di tahun 2006 dalam at the Konferensi internasional pembaruan agraria dan pembangunan pedesaan ICARRD. FAO juga telah mendorong pengelolaan hama terintegrasi yang tidak membuat petani tergantung pada produk kimia yang diproduksi oleh perusahaan agribisnis.

Sistem Pertanian berkelanjutan oleh petani adalah jawaban dari krisis iklim. Ini adalah model pertanian yang efisien yang tidak memerlukan bahan bakar dan energi seperti yang dilakukan oleh model pertanian Industri. Pertanian berkelanjutan akan mendinginkan dunia.

Kita seharusnya malu dan dipenuhi ras bersalah karena kita tidak mampu mengurangi angka kelaparan. alih-alih menurunkan angka kelaparan, kita justru meningkatkan angka kelaparan. Oleh karenanya kita harus mengevaluasi kebijakan yang telah diimplementasikan. Anda semua harus mengakui kesalahan anda. Bukti-buktinya terlihat pada perut kosong jutaan rakyat didunia.

ARTIKEL TERKAIT
Merintis pertanian berkelanjutan, ruang belajar bagi petani Merintis pertanian berkelanjutan, ruang belajar bagi petani
Berita Foto: Aksi Petani SPI Rayakan Hari Tani Nasional di Ibukota Berita Foto: Aksi Petani SPI Rayakan Hari Tani Nasional di I...
Harga Beras Melambung Tinggi & Impor Beras, Pemerintah Gagal...
Syaiful Zuhry, Ketua SPI Jawa Timur Meninggal Dunia Syaiful Zuhry, Ketua SPI Jawa Timur Meninggal Dunia
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU