UTTAR PRADESH. Ratusan petani India yang tergabung dalam organisasi tani BKU (Bharatiya Kisan Union) melakukan aksi menolak eksploitasi kaum tani oleh aparat pemerintah yang korup (21/07) di daerah Fatehpur dan sekitarnya. Mereka juga menolak pemotongan listrik secara sepihak dan perampasan tanah.
Raj Singh Gautam wakil dari BKU (anggota La Via Campesina-Gerakan Petani Internasional) mengatakan bahwa pihaknya lebih menekankan kepada masalah-masalah yang sering dihadapi petani lokal di daerah.
“Kurangnya fasilitas irigasi, input pertanian yang terlalu tinggi, pembayaran tidak tepat waktu oleh para pengusaha pabrik, privatisasi industri gula, hingga tuntutan untuk memperbaiki harga pokok hasil tani adalah hal-hal yang kami perjuangkan dalam aksi ini” ungkapnya
Raj dan para petani lain juga mendesak agar pemerintah daerah menetapkan harga minimal gandum adalah 1.500 rupee per kuintalnya, 350 rupee untuk per kuintal tebu, dan 500 Rupee untuk per kuintal kentang. Dia juga menegaskan bahwa pihaknya telah merekomendasikan kepada dewan perwakilannya untuk menambah 50 persen harga beli dari produk hasil pertanian petani.
“Namun tampaknya pemerintah belum ada niat untuk memperhatikan hal ni” tambahnya.
“Oleh karena itu, kami akan memblokade jalan dan menunjukkan kekuatan social agar para aparat yang bertanggung jawab mau keluar dari kantornya dan mengajak kami untuk berunding bersama mendiskusikan masa depan kaum tani disini” tambahnya.