JAMBI. Ribuan petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) Jambi bersama Gerakan Mahasiswa Petani (GEMA PETANI) SPI Jambi melakukan aksi merayakan Hari Tani Nasional (HTN) ke-59. Aksi dimulai pada Senin, 23 September 2019 dengan melakukan long march di jalanan kota Jambi menuju kantor Gubernur Jambi.
“Tuntutan kita dalam aksi kali ini seperti menolak RUU Pertanahan, adanya keterlibatan petani dalam gugus tugas reforma agraria dan IP4T, penghentian segala bentuk kriminalisasi dan kekerasan terhadap petani, ratifikasi Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Petani dan Masyarakat yang Bekerja di Pedesaan (UNDROP) ke kebijakan provinsi, dan lainnya,” kata Sarwadi, Ketua SPI Jambi.
Sayangnya, keinginan petani untuk bisa menyampaikan langsung aspirasinya dengan gubernur tidak digubris. Dengan tekad yang kuat, petani SPI pun bersikukuh tetap bertahan di kantor Gubernur.
Pada hari pertama aksi (23/09) Gubernur Jambi mengutus hanya dua asistennya bersama Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jambi dan Dinas Kehutanan Jambi.
“Kita hanya menyampaikan aspirasi yang terkait dengan BPN saja, namun yang terkait Gubernur kita tetap akan menyampaikan sendiri langsung ke Gubernur Jambi,” lanjut Sarwadi.
Dengan tekad yang kuat, massa SPI pun memutuskan untuk menginap di depan kantor Gubernur Jambi.
“Penguasaan penuh pintu utama kantor Gubernur dan aksi menginap kita lakukan untuk memastikan bahwa Gubernur harus bersedia menemui rakyatnya yang akan menyampaikan aspirasi” tegas Sarwadi.
Pada hari kedua (24/09), Gubernur mengutus Staf Ahlinya untuk menemui massa aksi. Ia menyampaikan, bahwa yang akan menemui massa aksi SPI adalah Sekda Provinsi Jambi.
“Namun kita tetap pada tuntutan ketemu langsung dengan Gubernur Jambi,” tegas Sarwadi.
Negosiasi pun terus berjalan tanpa mengenal lelah dan batasan. Dan akhirnya pada detik-detik terakhir Gubernur Jambi Fachrori Umar didampingi oleh Wakapolda Jambi dan para pejabat lainya bersedia menemui massa aksi. Dalam pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat Gubernur, petani SPI dan GEMA PETANI SPI menyampaikan semua aspirasinya.
“Salah satu upaya perjuangan untuk pemenuhan hak-hak dasar petani dan orang-orang yang bekerja di pedesaan telah kita kerjakan dalam aksi Peringatan Hari Tani Nasional ke 59 yang kita kerjakan selama dua hari penuh “menguasai dengan damai” pintu utama Kantor Gubernur Jambi pada 23-24 September 2019,” papar Sarwadi.
Oleh karena itu, keberhasilan kita meminta Gubernur Jambi menemui kita membuktikan bahwa apa yang kita kerjakan sudah baik, tentu kita akan bekerja lebih baik lagi agar Gubernur dapat berpihak kepada petani kecil sesuai kekuasaan dan kewenangannya,” tambahnya.