CIREBON. Bertempat di Desa Nanggela, Kecamatan Greget, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berdirilah rumah kompos milik Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Petani Indonesia (SPI) Cirebon. Seperti yang dikemukakan oleh Ketua Badan Pelaksana Cabang (BPC) SPI Cirebon, Mae Azhar, rumah yang telah berdiri selama lebih dari enam bulan ini berpotensi untuk menghasilkan pupuk kompos seberat tujuh kwintal setiap harinya.
“Dengan adanya rumah kompos ini, maka petani-petani di Cirebon akan semakin dimudahkan untuk menerapkan pertanian berkelanjutan yang berkontribusi terhadap kedaulatan pangan lokal,” ungkap Mae Azhar di rumah kompos (18/05).
Mae juga mengungkapkan harga jual pupuk kompos ini jauh lebih murah dari pupuk kimia, pupuk urea berkisar Rp 2.000 per kilogramnya, sedangkan pupuk kompos hanya Rp 800 per kilogram.
“Pupuk kompos ini bisa diaplikasikan ke semua jenis tanaman. Dalam tanaman padi misalnya, pupuk kompos dapat mengurangi kadar residu dalam beras. Bahan dasar pembuatan kompos yang berupa kotoran sapi, kambing, dan lainnya juga didapatkan dari peternak lokal,” paparnya.
Sementara itu, Cecep Risnandar, Ketua Departemen Koperasi, Badan Pengurus Pusat (BPP) SPI mengungkapkan bahwa rumah kompos merupakan cikal bakal industri kerakyatan yang bisa dikelola oleh Koperasi SPI.
Assalamu’alaikum…
mas? Kalau diadakan kerjasama bisa ?
apa dampak positip nya untuk diri pribadi
Klo boleh minta no.hp , rencananya mau belanja produk kompos . Tks