BANYUASIN. Puluhan petani perempuan Serikat Petani Indonesia (SPI) saat ini sedang mengembangkan potensi lokalnya untuk mengembangkan unit usahanya. Ibu Basori, seorang anggota petani perempuan SPI menyebutkan bahwa mereka sedang mengikuti pelatihan pembuatan opak yang berbahan dasar singkong atau ubi kayu di desa Talang Keramat, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (08/05). “Dengan mengikuti pelatihan ini kami berharap akan lebih menguasai teknik-teknik pembuatan dan pemasaran opak, soalnya pasar opak di Sumatera Selatan ini cukup besar”, ungkap Ibu Basori.
Ibu Basori menambahkan bahwa selama ini ubi kayu hasil tanaman petani lebih sering dijual begitu saja di pasar, dengan pengetahuan membuat opak ubi kayu dapat diolah terlebih dahulu sebelum dijual.
Pada kesempatan yang sama, J.J. Polong anggota Majelis Petani Nasional (MNP) SPI mengatakan bahwa unit usaha di tingkat basis ini dapat dikembangkan dalam sebuah koperasi. “Setelah produksi berjalan baik manajemennya juga harus diperhatikan. Bisa saja dikerjakan secara kelompok atau dikerjakan perorangan di rumah masing-masing sebagai usaha sampingan ibu-ibu dan pemasarannya baru dikelola secara bersama”, ungkap Polong
J.J. Polong menambahkan bahwa nantinya unit usaha yang lain mungkin juga akan dikembangkan di basis-basis SPI lainnya dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada, seperti halnya ubi kayu di Talang Keramat.
“Potensi dan kearifan lokal setiap basis bisa lebih dikembangkan untuk membentuk unit-unit usaha kaum tani yang dapat menopang perekonomian setiap anggotanya” tambah Polong.