DAKAR. Serikat Petani Indonesia (SPI) bergabung dalam perhelatan akbar, World Social Forum (Forum Sosial Dunia) di Dakar, Senegal (6-11 Februari 2011). Dua orang perwakilan SPI bersama lebih dari 70 orang perwakilan petani dari Afrika, Eropa, Amerika, dan Asia yang tergabung dalam La Via Campesina (Gerakan Petani Internasional) akan berpartisipasi dalam forum ini.
World Social Forum (WSF) merupakan forum terbuka yang mengumpulkan para penggerak gerakan rakyat dan organisasi masyarakat sipil dari seantero dunia.
Dalam WSF 2011 ini, La Via Campesina memperjuangkan kedaulatan pangan sebagai solusi atas krisis pangan dan iklim dunia yang saat ini semakin memprihatinkan.
Henry Saragih, Ketua Umum SPI menyatakan bahwa kedaulatan pangan dan pertanian berkelanjutan berbasikan keluarga kecil adalah solusi pasti atas krisis pangan dan iklim dunia saat ini.
Selanjutnya, Henry yang juga Koordinator Umum La Via Campesina ini menyampaikan bahwa dalam WSF 2011 La Via Campesina akan meluncurkan kampanyenya mengenai penghentian perampasan tanah dan kekerasan terhadap kaum Perempuan di Afrika.
“La Via Campesina bersama aliansi masyarakat sipil lainnya akan menggelar forum khusus untuk membahas perampasan tanah dalam konteks krisis pangan dan iklim dunia, yang semakin menyimpulkan bahwa dibutuhkan sebuah peraturan ataupun undang-undang khusus tentang tanah/ lahan yang mampu melindungi produksi petani bagi pasar lokalnya,” ungkap Henry.
Agus Ruli Ardiansyah, perwakilan SPI yang menghadiri WSF 2011 mengungkapkan bahwa dia bersama petani La Via Campesina lainnya akan menggemakan kedaulatan pangan di forum ini.
“Kedaulatan pangan di setiap negara adalah harga mati bagi dan solusi untuk krisis pangan dan iklim saat ini,” ungkap Ruli yang juga Ketua Departemen Politik, Hukum dan Keamanan SPI ini.
Selain itu Ruli juga menyampaikan bahwa dalam WSF 2011 ini La Via Campesina juga akan menggelar forum dan diskusi lainnya seperti forum tentang kedaulatan benih petani melawan GMOs dan TNCs hingga persiapan COP 17 di Durban, Afrika Selatan (Desember 2011).