BOGOR. Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Petani Indonesia (SPI) Bogor menyelenggarakan pendidikan peternakan sapi rakyat di Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor (06/03). Acara yang dilakukan bekerjasama dengan Pusdiklat Pertanian Berkelanjutan SPI dan kelompok petani ternak saga farm ini diikuti oleh dua puluhan orang petani yang berasal dari sekitaran Bogor.
Menurut perwakilan DPC SPI Bogor Putro Santoso Kurniawan, acara yang bertemakan ” membangun peternakan sapi rakyat yang kokoh dan berdaulat” ini menyampaikan, acara ini terselenggara murni karena aspirasi dan kebutuhan dari bawah.
“Saya dan petani-petani SPI disini berkeinginan punya keahlian tentang peternakan sapi dan menintegrasikannya dengan pertanian agroekologis,” ungkapnya.
Sementara itu menurut Ketua Pusdiklat Pertanian Berkelanjutan Nasional SPI Syahroni, melalui pelatihan Pusdiklat Pertanian Berkelanjutan SPI tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan pertanian agroekoligis dan membantu petani-petani kecil di sekitar Bogor.
“Sejak berdiri tahun 2005 Pusdiklat SPI terus melaksanakan pelatihan-pelatihan, pengembangan kebun organik dan penelitian-penelitian terkait pertanian ageoekologis. Semoga acara ini mampu meningkatkan kapasitas petani ternak sapi (khususnya anggota SPI),” tutur Syahroni yang juga turut hadir dalam acara ini.
Achmad Ya’kub sebagai perwakilan Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI yang hadir dalam acara ini menyampaikan tentang kebijakan dan politik SPI terkait persapian. Menurutnya untuk peningkatan produksi daging sapi lokal yang dicanangkan sejak 2011, pemerintah tidak cukup hanya melakukan upaya-upaya seperti pengaturan pengendalian impor, perbaikan distribusi sapi dari daerah produsen ke konsumen, penyelamatan sapi betina produktif, optimalisasi Rumah Potong Hewan, dan optimalisasi inseminasi buatan dan kawin alam.
“Seharusnya pemerintah berorientasi pada kesejahteraan petani dan peternak, tidak bias hanya mengejar capaian-capaian produksi belaka,” ungkapnya.
Acara yang dilaksanakan di atas lahan terbuka ini juga menghadirkan pembicara-pembicara lain. Mereka adalah perwakilan BKP5K Kab. Bogor Eeng Supriatna hingga tenaga sukarelawan kesehatan hewan (sukakeswan) yang menjelaskan tentang tatalaksana budidaya ternak sapi, simulasi-simulasi perawatan sapi, pakan, hingga penanganan jikalau ada sapi yg sakit dan hal-hal teknis lainnya.
aduh enak kang yg udah maju mah lau saya mah baru deklarasi . . . .salam kenal kang petani dari bengkulu, terus maju. . .