PASAMAN BARAT. Puluhan petani anggota Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Petani Indonesia (SPI) Pasaman Barat (Pasbar) melaksanakan aksi memperingati Hari Perjuangan Petani Internasional di depan gedung Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat (17/04).
Aksi yang dipimpin langsung oleh Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Januardi ini berlangsung damai. Januardi mengungkapkan, selain untuk memperingati Hari Perjuangan Petani Internasional yang jatuh pada tanggal 17 April setiap tahunnya, aksi ini juga mendesak Bupati Pasbar agar segera turun tangan menyelesaikan konflik agraria yang masih berlangsung di Pasbar.
“Hari ini kami datang ke kantor Bupati dengan membawa enam tuntutan yang intinya mendesak Pemda Pasbar untuk menyelesaikan konflik agraria di daerah kami. Saat ini setidaknya terjadi konflik antara petani SPI dengan PTPN VI, konflik air antara petani sawah anggota SPI dengan PDAM di Kinali, dan lainnya,” ungkap Januardi.
Tabel daftar kasus masyarakat dengan perkebunan kelapa sawit di Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat (SPI)
Januardi juga menambahkan, petani SPI khususnya yang berada di daerah konflik tetap berjuang karena tanah adalah untuk petani (penggarap) sesuai dengan amanat Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5 Tahun 1960, dan dalam bertani tetap menggunakan konsep pertanian agroekologis yang ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap kedaulatan pangan di Pasaman Barat.
Sementara itu, 7 April 1996, merupakan salah satu hari yang kelam bagi kaum tani di seluruh dunia, dimana tragedi terjadi di El Dorado dos Carajas, Brasil, sembilan belas petani tak bertanah yang mempertahankan hak-hak mereka untuk memproduksi pangan dengan menuntut akses terhadap tanah dibunuh oleh polisi militer. Sejak tragedi tersebut, La Via Campesina (Gerakan Petani Internasional) menetapkan tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Perjuangan Petani International.
Khusus untuk perjuangan kami masyarakat batang lambau, Ninik mamak yang terkait dalam HGU ptpn VI kami mendengar kabar angin/isu bahwasanya ninik mamak telah menandatangani surat2 perpanjangan HGU. Pihak ptpn telah mulai melakukan aksi2 busuk untuk memperdayai ninik mamak2 terkait. dan itu telah kami tanya langsung pada salah seorang ninikmamak beliau menyatakan benar adanya,katanya alasanya karena semua telah menandatangani jadi terpaksa saya ikut tanda tangan katanya.
saya sangat-sangat setuju dengan perjuangan SPI,untuk itu saya berharap agar di bentuk di Kab.Pasaman, untuk lebih merapatkan barisan demi kedaulatan petani