Surga Kopi di Lereng Gunung Kaba

Kebun kopi menghadap Gunung Kaba

Lereng Gunung Kaba dijuluki surga kopi bagi mereka yang sudah mengunjunginya. Kopi yang tersebar di sini mulai dari species robusta dan arabika. 

Gunung Kaba terletak di Provinsi Bengkulu, tepatnya diapit dua kabupaten: Kepahiang dan Rejang Lebong. Di sinilah pusat kegiatan kopi Bengkulu. Ada 63 ribu jiwa yang bekerja terkait penanaman kopi di sekitar 93 ribu hektar lahan.

Namun bukan berarti “surga kopi” di Bengkulu ini aman dari masalah. Petani di sana masih jauh dari sejahtera. Produksi kopi robusta dan arabika di Kepahiang dan Rejang Lebong masih menyimpan banyak masalah.

Rata-rata produksi robusta di lereng Gunung Kaba masih rendah. Petani kopi di sini masih belum terbiasa dengan cara budidaya kopi yang benar. Mayoritas tak bisa memproses pascapanen. Hampir semuanya juga masih menjual ke pengepul atau tengkulak.

Penyuluhan atau pelatihan tentang kopi juga sangat minim. Tanaman kopi dibiarkan begitu saja. Petani belajar, hidup dari kopi dengan cara mereka sendiri. Ujar-ujar petani kopi Bengkulu, “otodidak” saja, kata mereka ringan.

Jamur batang, penggerek buah, semuanya bisa ditemui di lereng Gunung Kaba. Tak ada yang diurus serius. 

Kopi_merah_siap_dipanen

Penjualan hasil panen kopi ke pengepul atau ke pedagang di ibukota kabupaten juga tak diproses dengan baik. Para petani kopi Bengkulu masih menjual kopi asalan, alias tak cuma buah merah segar. Semua dipetik: hijau, kuning, oranye, bahkan yang busuk sekalipun. 

Inilah yang membuat harga yang diterima petani kopi juga tak begitu tinggi. Harga jual robusta basah “cuma” Rp 2.700 per kilogram. Panen raya yang biasanya menghasilkan 2 ton per hektar harus dicukupkan untuk penghasilan keluarga tani setahun. Miris!

Koperasi Serikat Petani Indonesia
Kemirisan ini jelas menjadi perhatian para petani kopi Bengkulu. 

Tak bisa diam, mereka mengontak Serikat Petani Indonesia (SPI) beberapa tahun lalu. Beberapa mengeluhkan masalah kasus tanah di Bengkulu. Beberapa lagi menyiratkan keinginan untuk membangkitkan kopi di sana. Intinya, harus berorganisasi. Petani harus bersatu. Mereka pun memutuskan untuk bergabung dengan SPI.

Pendek kata, akhirnya petani kopi Bengkulu bersuara bulat. Surga kopi di lereng Gunung Kaba harus terus menjadi surga bagi masyarakat. Diperbaiki. Bersama-sama, dengan organisasi. Akhirnya, para petani ini sudah belajar budidaya, pengendalian hama, hingga proses pascapanen.

Walau masih jauh dari ideal, petani kopi Bengkulu kini lebih optimis. Ratusan kepala keluarga kini bahu-membahu menyusun rencana pengembangan kopi di Kepahiang. Koperasi mereka dirikan tahun 2015 ini. Tujuannya jelas, agar petani kopi Bengkulu bisa sejahtera dari surga di Lereng Gunung Kaba. Penjemuran kopi menggunakan terpal di atas tanah
Saat ini koperasi bergerak untuk memenuhi kebutuhan sembako anggota. Selain itu, utamanya jelas untuk menjual kopi produksi mereka. 

Produk kopi Koperasi SPI di lereng Gunung Kaba meliputi kopi robusta dan arabika. Dalam jumlah kecil ada robusta yang diproses natural, yang kini banyak dicari di Jakarta. 

Kopi arabika di lereng Gunung Kaba sudah cukup terkenal. Mulai dari rasa yang juara hingga beberapa tahun lalu ada demam luwak. Di beberapa kedai kopi di Jakarta, kita bisa menemukan kopi arabika Kepahiang. 

ARTIKEL TERKAIT
Hari Pangan Sedunia 2017 : Kelaparan di Indonesia Serius, Pe...
SPI Pasaman Selenggarakan Pendidikan Pertanian Agroekologi
Kunjungan basis DPP SPIs Kunjungan basis DPP SPIs
Tinjauan Gerakan Rakyat terhadap Rencana Kerja Bali Tinjauan Gerakan Rakyat terhadap Rencana Kerja Bali
4 KOMENTAR
  1. Ipanbudiman berkata:

    Saya mau jual lahan kopi arabika dan robusta , luas 300 ha di jawa barat ( garut )

  2. Heru danarjoyo berkata:

    Saya jg minat beli robusta dan arabika tp eceran, bisa sy dpt kontak person petaninya

  3. nova berkata:

    Hai, saya tertarik dengan membeli green bean robusta bengkulu, bisa saya mendapatkan nomor kontak petani yang bisa di hubungi

  4. reza berkata:

    Bisa ga SPI melayat kedesa saya,desa jlegong kecamatan bejen temanggung jawa tengah. Nama saya reza dan saya adalah petani kopi jg sekaligus produsen kopi kecil-kecilan milik saya. Brand saya yaitu JBcoffee(Jlegong-Bejen coffee). Sya ingin bantuan SPI untuk memberikan sosialisasi kepada petani bagaimana cara panen kopi yg baik dan benar. Juga cara memproses kopi yg baik dan benar sehingga memiliki nial jual yg tinggi. Karena jika ingin harga kopi kita bernilai ekonomis tinggi maka perlakukan pasca panen hrs special

BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU