Tanah Untuk Kehidupan: Perjuangan Reforma Agraria di Suka Maju, Tanjung Jabung Timur, Jambi

Program transmigrasi pemerintah yang gencar dilakukan pada dekade 80an ternyata masih menyisakan kisah perjuangan para transmigran yang mencoba bertahan hidup hingga hari ini. Pelaksanaan program yang kurang terencana ternyata memiliki dampak besar bagi ribuan kaum transmigran yang tersebar di berbagai wilayah. Salah satunya seperti yang dituliskan dalam buku ini, mengenai kelompok transmigran di pelosok Jambi yang berjuang mempertahankan hidup mereka hingga hari ini tanpa ada dukungan dari pemerintah sama sekali.

buku21.jpgBuku Tanah untuk Kehidupan menceritakan gambaran para tranmigran yang bertahan hidup lewat bertani di tengah alam yang amat sulit serta intimidasi perusahaan perkebunan yang menginginkan lahan mereka. Ketika aparat cenderung berpihak pada perusahaan perkebunan, para petani transmigran ini berusaha menuntut keadilan dengan cara mereka.

“Keadaan sosial akan menentukan kesadaran sosial” menggambarkan perjuangan kaum tani transmigran di Desa Sukamaju, Jambi-wilayah yang menjadi lokasi utama dalam buku ini. Para transmigran yang tadinya berjalan sendiri-sendiri akhirnya menyadari bahwa perjuangan mereka di alam liar Sumatera ini tidak akan berhasil jika mereka tidak menyatukan kekuatan. Buku tipis ini mencoba mencermati perjuangan para petani transmigran hingga akhirnya dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik.

ARTIKEL TERKAIT
susu kerbau pampangan Hari Pangan Sedunia di Sumatera Selatan: Umbi dan Susu Kerba...
Rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun ke-14 Serikat Petani Indonesia Rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun ke-14 Serikat Petani I...
Pemerintah Batal Sewa Lahan Petani Melalui BUMN
SPI Lampung: Penting, Pembangunan Demplot Pertanian Agroekol...
1 KOMENTAR
  1. Alanti berkata:

    bagaimana caranya utk mendapatkan buku “tanah untuk kehidupan”?

BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU