Wujudkan Hak Petani Atas Benih: Solusi bagi Krisis Pangan, Iklim dan Biodiversitas

JAKARTA. Petani benih dari seluruh dunia, anggota La Via Campesina, gerakan petani internasional yang terdiri dari 150 organisasi anggota di 70 negara dan mewakili lebih dari 200 juta petani dan pekerja pedesaan akan berpartisipasi dalam Sesi keempat  Governing Body of the International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (GB4ITPGRFA) yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada tanggal 14-18 Maret 2011. Melalui rangkaian pertemuan, seminar dan kegiatan lainnya mereka akan mewakili suara petani benih dari seluruh dunia yang merupakan tulang punggung bagi pemenuhan kebutuhan pangan dan penyelamatan biodiversitas.

Pada tanggal 11 Maret 2011 sebagai rangkaian pertemuan ini akan dilaksanakan Pertemuan Tingkat Menteri atas Biodiversitas, Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan. Menanggapi hal ini Serikat Petani Indonesia (SPI) dan La Via Campesina menyatakan bahwa pertanian industrial skala besar dan monokultur adalah penyebab dari krisis biodiversitas, iklim dan pangan yang terjadi saat ini. Jika kita meneruskan system yang ada, kelaparan akan meningkat dan petani akan semakin miskin dan terpinggirkan. Gerakan petani menuntut adanya perubahan yang radikal terhadap arah kebijakan industry pangan dan pasar bebas pertanian yang ada saat ini .

Berdasarkan pengalaman para petani kecil di berbagai belahan dunia, pertaniaan agroekologis adalah jawaban yang paling nyata dan lugas menghadapi ketiga krisis tersebut. Pertanian agroekologis sangat adaptif terhadap dampak perubahan iklim dan jauh lebih sedikit mengkonsumsi bahan bakar fosil serta mampu menyerap emisi gas rumah kaca di dalam tanah. Lebih lanjut, pertanian agroekologis memberikan jaminan produksi pangan bagi setiap keluarga petani serta mampu memberi makan masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Terkait dengan sumber daya genetika, para petani kecil terbukti memiliki kemampuan untuk menghasilkan varietas-varietas baru yang tahan terhadap hama dan perubahan iklim.

Agenda dengan Media selama Traktat Benih:

  1. Field Visit, 9 Maret 2011 (pagi) : Kunjungan ke petani benih lokal di Jati Luwi
  2. Konferensi Pers, 10 Maret 2011, pkl 11.00 WITA di Goodway Hotel, Nusa Dua, Bali – “Kampanye Global Via Campesina Pertukaran Benih Petani”
  3. Pameran Benih Petani Via Campesina, 11-15 Maret 2011 di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali
  4. International Peoples Forum on Seeds, 12 Maret 2011, Westin Hotel, Nusa Dua, Bali (bersama 100 petani benih dari Asia dan lainnya)

Petani benih dari Madagaskar, Prancis, India, Mexico, El Salvador, Chile, Thailand dan Indonesia dapat diwawancara dari tgl 7-18 Maret.

Kontak di Bali:

Elisha Kartini Samon (+6281314761305)

Tejo Pramono (+6281586699975)

ARTIKEL TERKAIT
Halaqoh SPI Yogyakarta Halaqoh SPI Yogyakarta
Aksi Petani SPI Sukabumi, Tuntut Penyelesaian Konflik Lahan
Petani Kecil Memberi Makan Dunia, Industri Agrofuel Ciptakan Kelaparan dan Kemiskinan Petani Kecil Memberi Makan Dunia, Industri Agrofuel Ciptakan...
SPI Sumbar Tolak Pembukaan Tambang Biji Besi di Pasaman SPI Sumbar Tolak Pembukaan Tambang Biji Besi di Pasaman
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU