JAKARTA. Serikat Petani Indonesia (SPI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Koalisi Anti Utang (KAU), dan Lingkar Studi-Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI), Oxfam GB, Institute for Essential Service Reform (IESR) mengadakan aksi di depan kedutaan besar Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu ( 2/12 ). Dalam aksinya mereka menyerukan kepada pemerintah AS untuk bertanggung jawab mengurangi emisi gas sebanyak 40 persen.
Aksi diikuti sekitar 30 orang, sebagian dari mereka berjalan kaki dan sebagian lainnya menggunakan sepeda, kemudian bergerak mulai dari Tugu Tani menuju Kedubes AS. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Emergency Call to USA: Be Responsible Cut Your Emision, Repay your Climate Debt!”. Aksi ini merupakaan rangkaian aksi menghitung mundur 5 hari menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB (UNFCCC) ke-15 di Kopenhagen, Denmark, 7-18 Desember 2009.
Selain itu mereka juga membawakan musik tanjidor selama perjalanan, sambil menggunakan topi caping bertuliskan “Help Copenhagen”. Mereka juga menyebarkan selebaran bertuliskan 16 persen tidak cukup untuk memperbaiki iklim.
Elisha Kartini, Staf Kajian Strategis SPI mengatakan “Dalam pertemuan yang akan dilakukan di Kopenhagen mendatang, pemerintah Indonesia hendaknya mendukung alternatif yang telah diinisiasi negara-negara selatan dalam perundingan dengan menuntut negara-negara maju melakukan pengurangan emisi domestik secara drastis yang merupakan penyumbang terbesar emisi, dengan tetap mengedepankan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, ” kata Kartini.
Sementara itu Muhammad Arif dari LS-ADI menyatakan “AS harus bertanggung jawab dengan mengambil langkah drastis atas lebih dari 40 persen total emisi gas rumah kaca dunia. AS saat ini justru menetapkan target yang sangat kecil, yaitu hanya sebesar 16 persen dari total emisi saat ini,” ungkap Arif di sela-sela orasinya.
Aksi diakhiri dengan penyerahan secara simbolik tugu ke depan kedutaan AS. Tugu tersebut menggambarkan tuntutan agar AS merubah sikap dan segera menurunkan emisi gas sebesar 40 persen.