JAKARTA. Serikat Petani Indonesia (SPI) melakukan aksi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah daerah di Indonesia. Di Jakarta, SPI bersama ratusan anggota Aliansi Rakyat Indonesia – sebuah aliansi yang terdiri dari organisasi mahasiswa dan nelayan – melakukan aksi menolak kenaikan BBM yang dipusatkan di depan gedung DPR-MPR, di bilangan Senaya (29/03).
Sementara itu di Padang, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Sumatera Barat (Sumbar) juga melakukan aksi menolak kenaikan BBM bersama ratusan anggota aliansi mahasiswa se-kota Padang (29/03). Aksi berupa long march dari pusat kota menuju kantor Gubernur Sumatera Barat.
Agus Ruli Ardiansyah, Ketua Departemen Politik, Hukum, dan Keamanan, Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI menyamapaikan bahwa bagi petani, kenaikan harga BBM artinya juga kenaikan biaya produksi. Bagi petani kecil penyewa lahan, setidaknya biaya produksi selain benih dan pupuk juga meliputi harga sewa tanah, sewa traktor dan pompa air.
“Oleh karena itu SPI menolak rencana kenaikan harga BBM yang merupakan kebijakan liberalisasi, privatisasi, komersialisasi dan korporatisasi sektor energi di Indonesia, dan yang pasti kebijakan tersebut tidak berpihak kepada rakyat,” ungkapnya.