SUKABUMI. Massa petani yang datang dari tiga kecamatan di Sukabumi yaitu, Kecamatan Warung Kiara, Cikembar, dan Lengkong mendeklarasikan dan membentuk Dewan Pengurus Cabang (DPC) SPI Kabupaten Sukabumi (25/10). Pembacaan deklarasi dilakukan di lapangan sepak bola, Desa Sirna Jaya, Kecamatan Warung Kiara yang disaksikan sekitar 1000 massa petani. Pada saat dideklarasikan SPI Cabang Sukabumi terdiri dari 14 basis yang tersebar di tiga kecamatan.
Acara pembukaan diawali arak-arakan para petani yang datang dari desanya masing-masing. Para petani membawa Dong Dang (semacam keranda terbuat dari bambu, yang berisi tanaman hasil bumi para petani), mereka berjalan beriringan menuju lapangan tempat deklarasi. Acara juga diisi dengan pentas seni budaya seperti pertunjukkan pencak silat.
Ketua Departemen Pengawasan dan Penguatan Organisasi SPI, Ali Fahmi dalam sambutannya mengatakan kehadiran SPI di Kabupaten Sukabumi harus menjadi tempat perjuangan organisasi. SPI merupakan alat, wadah, dan menjadi penyemangat kaum tani dalam berorganisasi serta memperjuangkan hak-hak agrarianya.
“SPI memiliki empat agenda perjuangan organisasi. Pertama, pembaruan agraria, menyangkut sumber-sumber agraria, tidak hanya tanah, tetapi meliputi air, bibit, serta perlengkapan produksi pertanian yang dibutuhkan petani. Kedua, SPI menuntut pemerintah, agar mengedepankan, memberlakukan cara bercocok tanam yang ramah lingkungan, serta membantu dalam hal permodalan bagi kaum tani. Ketiga, Pemerintah harus melindungi hasil produksi pertanian, dalam hal pemasaran. Pemerintah jangan menggunakan logika impor dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya, yang menguntungkan segelintir pihak, tanpa memperdulikan kesejahteraan petani. Karena, jika petani dipaksakan berhadapan dengan produk impor, akan semakin terpuruk, mengingat subsidi yang diberikan pemerintah luar negeri terhadap petaninya sangat besar, ujar Ali Fahmi.
Sambutan solidaritas, juga disampaikan Budi Laksana, Badan Eksekutif Nasional, Serikat Nelayan Indonesia (SNI). “Harus ada timbal balik yang saling menguntungkan antara petani dengan nelayan. Misalnya, dalam tukar menukar hasil panen, sehingga terjalin kerjasama yang baik antara kedua organisasi tersebut. Serta antara petani dan nelayan dapat saling melengkapi, demi terciptanya kesejahteraan bersama masyarakat tani dan nelayan Indonesia,” ujar Budi dalam kesempatan orasinya.”
Dalam Musyawarah Cabang pertama yang diadakan pada hari yang sama. Engkos dan Santi, sebagai wakil dari kec. Warung Kiara, serta M Duyoh, wakil dari kec. Lengkong, mereka terpilih sebagai Majelis Cabang Petani (MCP). Sedangkan Syaefullah terpilih sebagai Ketua cabang Sukabumi. “Terima kasih telah mempercayai saya sebagai ketua cabang SPI Sukabumi. Saya berharap organisasi yang kita miliki tidak hanya sebagai simbol. Akan tetapi, organisasi yang kita miliki dapat membuat anggota kita sejahtera. Dengan bantuan dari seluruh anggota”, ujar Syaefullah dalam sambutannya sebagai ketua terpilih.
“Organisasi ini dapat menjadi wadah perjuangan kaum tani dalam mewujudkan pembaruan agraria, karena tanpa pembaruan agraria, mustahil kabupaten Sukabumi yang merupakan kabupaten termiskin kedua di Jawa Barat akan mencapai kemakmuran”, tambahnya.