MUARO JAMBI. Di tengah kepungan asap yang cukup tebal, ratusan petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) dari Desa Pangkalan Ranjau, Kecamatan Tanjung Lebar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi melaksanakan rapat akbar (27/10). Hadir dalam rapat akbar ini Ketua Umum SPI Henry Saragih, Ketua SPI Jambi Sarwadi, Ketua SPI Lampung Muhlasin, dan Ketua SPI Sumatera Selatan Ahmad Fitriyadi.
Dalam rapat ini, Ketua Umum SPI Henry Saragih menyampaikan, petani – khususnya yang tinggal di Desa Pangkalan Ranjau, Kecamatan Tanjung Lebar, Kabupaten Muaro Jambi – haruslah berjuang menyelamatkan hutan.
“Yang kita perjuangkan bukan hanya kehidupan petani saja, tapi juga kehidupan dan kelestarian alam kita,” ungkap Henry.
Henry melanjutkan, hutan untuk rakyat bukan perusahaan besar.
“Mari kita tanami dengan tanaman pangan. Hutan untuk rakyat bukan perusahaan besar. Kita berjanji dalam rapat akbar kali ini, bagaimana membangun pertanian dan hutan bersama rakyat. Kita bisa tanam sebagai tanaman bayang dengan tenaman hutan seperti karet, pala, durian, aren, coklat dan yang lainnya,” papar Henry.
Henry menegaskan, SPI merumuskan program pendidikan pertanian yang menyelamatkan alam.
“Jangan lagi ada kebakaran, jangan lagi ada yang terlantar,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Jambi Sarwadi. Ia mengemukakan petani harus berada di garda terdepan dalam menyelamatkan alam dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita adalah produsen pangan. Kitalah yang memberi makan masyarakat dunia. Kita jugalah yang mendinginkan bumi dengan sistem pertanian agroekologi yang ramah lingkungan dan anti input kimia, apalagi dari perusahaan-perusahaan agribisnis transnasional,” papar Sarwadi.
Perwakilan petani SPI Basis Pangkalan Ranjau Tatang menyampaikan, ia sangat senang bisa bertemu langsung dengan Ketua Umum SPI beserta rombongan lainnya.
“Saya bangga bertemu pak Henry Saragih. Di tengah kemarau dan bencana asap ini, Pak Ketua bagaikan obat bagi kami. Terimakasih,” tambahnya.